Akhirnya,,,,, bisa naruh tulisan juga…… afwan yah kalo akhir – akhir ini blog tak terupdate karena kesibukan di dunia nyata yang benar – benar sangat sibuk….
Saat ini saya ingin menceritakan kejadian beberapa hari lalu,tepatnya hari ahad tanggal 4 februari 2007.Pada hari itu,di fakultas mengadakan kegiatan sirkumsisi gratis alias sunatan gratis bagi orang yang tidak mampu…… ini merupakan pengalaman pertama buatku… pengalaman pertama melakukan sirkumsisi.Setelah kurang lebih satu bulan dilatih untuk menyirkum.
Perasaan was – was,gugup,takut campur jadi satu.
Was – was karena kalo – kalo terjadi sesuatu yang tidak di inginkan misalnya terjadi syok anafilaktik
gugup karena ini adalah pengalaman pertama
Takut… takut banget…. Takut kalo – kalo nanti saya salah gunting…..
Tapi,alhamdulillah saya dapat tugas menyirkum gelombang kedua…..Jadi,saya punya waktu untuk menenangkan diri dulu….
Waktu terasa tidak bergerak dari tempatnya……
bingung mau ngapain akhirnya Ngajak diskusi teman – teman yang lain,melihat dokter Asri menyirkum,dan akhirnya,tiba saatnya saya untuk menyirkum…. Saya dan beberapa teman yang lain pergi ke tempat cuci tangan.
Yah..sekitar 5 – 10 menit berada di ruangan itu untuk membersihkan tangan setelah itu,posisi tangan dalam keadaan berdoa dan mau tidak mau saya harus memperlihatkan aurat tangan saya,hiks hiks hiks sedih rasanya…. Karena harus menaikkan lengan baju ke atas siku…. Dan yang paling menyedihkan adalah isntruksi dari panitia bahwa jilbab di masukkan ke dalam baju atau di ikat ke belakang…
weits…..!!!!!!!!
itu tak mungkin ku lakukan karena sudah jelas kok hukum Allah tentang Jilbab :
“……Hendaklah mereka menutupi dada dengan kerudungnya….” (QS.AN – Nuur : 31)
“….Hendaklah mereka memakai jilbabnya atas dirinya…..” (QS.Al Ahzaab :59)
Kata mereka agar jilbab yang kita pakai tidak mengganggu kerja kita dan agar jilbab tersebut tidak mengontaminasi daerah operasi….. Tapi,alhamdulillah…. Saya sudah pernah dengar cerita para kakak akhwat ketika mereka berada di ruangan operasi,mereka punya cara agar jilbab mereka tidak mengganggu kerja mereka pada saat keadaan seperti itu.Jilbab bagian bawah mereka,di jepit dengan jepitan ikat rambut ke baju mereka,demikian juga bagian sisi sampingnya dengan memberikan sedikit ruang untuk tangan agar lebih mudah bergerak…..
Nah…. Waktu pas sirkumsisi juga saya seperti itu,tapi saya pake peneti tidak pake jepitan rambut.Bagian bawah jilbab saya peneti dengan baju,bagian samping jilbab di peneti ke atas sampai batas 1/3 di atas siku.Dan alhamdulillah…. Jilbabku tidak mengganggu kerjaku.Karena syariat yang telah di tetapkan oleh Allah adalah sesuai dengan fitrah manusia,karena syariat yang Allah tetapkan tidak pernah menyulitkan….
“Kami tidak menurunkan Al Qur’an kepadamu supaya engkau susah”(QS.Thaahaa:2)
Adzan shalat asharpun berkumandang,beberapa menit lagi saya akan masuk ke ruangan sirkumsisi.Tiba – tiba terlintas dalam pikiranku :
“Doa antara adzan dan qaamat tidak tertolak “ (diriwayatkan oleh An Nasaai dan yang lainnya,dan di shahihkan oleh ibnu Hibban dan yang lainnya)
langsung deh banyak – banyak berdoa pada ALLAH agar di beri ketenangan dan kemudahan.
Ba’da Shalawat….
Ya Robbi Tolonglah daku…..
Berikan hamba kemudahan untuk menyirkum
Berikan ketenangan pada pasienku agar dia tidak menangis atau merasa kesakitan
Ya Robbi tenangkan daku
Agar hamba tidak tremor (gemetar) pada saat menyirkum….
Ya Robbi berikan kesembuhan dengan cepat pada pasienku nanti.Amin….
Setelah berdoa,ketenangan langsung menyusup di seluruh jiwaku…. Dengan langkah yang mantap,ku langkahkan kaki masuk ke ruang sirkumsisi menuju meja sirkum,pasienpun dipanggil lalu di suruh naik ke atas meja…. Sambil menunggu alat,saya mencoba mengajak bicara pasienku.Namanya akbar,umurnya 9 tahun masih kelas 2 SD,dia tinggal dipanti Asuhan.Saya bersyukur sekali mendapatkan pasien seperti akbar,karena anaknya pemberani,cerdas,dan pede. Saya melihat akbar beda dengan pasien – pasien lain,dalam ruangan itu,beberapa anak sudah menangis – menangis,menjerit…..
Pada saat saya mulai menyirkum,yang Akbar lakukan adalah mendendangkan shalawat badar.Memang,pada saat di berikan suntikan bius untuk daerah (maaf..) penisnya terasa sakit,tapi setelah itu dia tidak akan merasakan apa – apa…. Saya kagum sama Akbar… apa lagi pada saat saya menanyakan “Akbar agamanya apa ???” (Sebenarnya seh,saya sudah tau kalo dia beragama Islam,dari cara berpakaiannya tapi… yah… sekedar basa basi lah….) akbar dengan tegas dan PeDe menjawab “Islam gitchue loh…” Setelah selesai dia mendendangkan shalawat badar,dia membaca surah – surah pendek…. Masya Allah… saya kagum sama tuh anak…..
Pada saat buka verban 3 hari kemudian,hamper semua pasien.Giliran dia buka verban,saya bertanya sama dia “Akbar berani kan ???”
Akbar : “Berani dong….”
Agak gugup juga seh waktu buka verbannya akbar karena saya lihat pasien – pasien yang lain… sampe menjerit – jerit kesakitan…..
Dengan membaca bismillah…. Saya mulai bekerja membuka Verbannya di Bantu dengan senior TBM,maklumlah baru belajar untuk buka verban…. Akbar langsung menutup wajahnya dengan peci hitam yang dia pake….
Alhamdulillah….. lukanya kering dengan baik sehingga akbar tidak merasakan sakit yang berarti pada saat verbannya di ganti…. Setelah verbannya selesai di ganti,dia di suruh berdiri dan tanpa di sangka – sangka,dengan sorak gembira dan kepolosannya dia sedikit meloncat dan berteriak :
“Yeah….. tidak sakit…. “
Semua orang yang ada di TBM langsung tertawa…..
Dalam hati berkata :
Ya Robbi,alhamdulillah Engkau mengabulkan permintaanku….
Engkau menghilangkan rasa sakit pada Akbar….
Alhamdulillah…Subhanallah…..
“Dan Tuhanmu berfirman ‘Berdolah kepada Ku,niscaya akan Kuperkenankan bagimu” (QS.Al – Mu’min : 60)
“Dan apabila hamba – hamba Ku bertanya kepadamu tentang Aku,maka (jawablah),bahwasanya Aku adalah dekat.Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu” (QS.Al – Baqarah : 186)
Labels: Kisahku
0 Comments:
Post a Comment
<< Home