..::Kesejukan::..

Tuesday, April 14, 2009

Taklim pertama

Taklim FOSMA pertama
Tanggal 5 April 2009
Tempat di Rumah nya QQ
_________________________

Menghadiri sebuah halaqah atau majelis yang sangat dicintai oleh para sahabat Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam. Sebuah halaqah yang sangat dicintai oleh Allah dan RasulNya. Yang oleh Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam di kabarkan bahwa Allah subhanahu wa ta'ala menyebut - nyebut nama - nama mereka satu persatu di hadapan para penduduk langit.

Dalam setiap halaqah, dalam setiap majelis, yang oleh Rasulullah dalam sebuah hadistpun dikatakan apabila kalian melewati taman - taman syurga, maka singgahlah.bertanya para sahabat 'ya Rasulullah,apakah yang dimaksudkan dengan taman - taman syurga ?' kata Rasulullah, ia adalah halaqah ilmu, didalamnya orang - orang mempelajari tentang perkara - perkara halal dan haram, didalamnya orang - orang mempelajari tentang perkara ilmu dan syar'i sehingga terangkat kebodohan dalam diri mereka.
Inilah halaqah yang digambarkan oleh Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bahwa malaikat yang berputar - putar dilangit dunia ketika menemukan halaqah tersebut maka mereka akan saling panggil memanggil dan mereka duduk diatas pundak - pundak ahlul majelis tersebut bersusun - susun hingga pada langit dunia dan sepanjang halaqah mereka berkumpul sampai mereka berpisah para malaikat tersebut berdoa "Allahumagfirlahu, allahummarhamhu, allahumagfirlahu, allahummarhamhu" yang artinya "ya Allah, ampuni dosa - dosa mereka, ya Allah rahmati mereka"

Maka betapa mungkin para sahabat tidak mencintai halaqah seperti ini, halaqah yang didalamnya berapapun lamanya kalian menghabiskan waktu - waktu kalian duduk didalamnya maka selama itu juga dosa - dosa kalian di hapuskan. Inilah sebuah halaqah yang Allah subhanahu wa ta'ala apabila menghendaki kebaikan pada diri seseorang maka dikumpulkannya hamba - hamba tersebut untuk datang dan duduk di halaqah tersebut. Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda barangsiapa yang Allah kehendaki baginya kebaikan maka Allah jadikan mereka pandai dalam perkara agama. Maka tidak ada jalan bagi seorang hamba untuk dapat pandai dalam perkara agama kecuali dengan melalui halaqah - halaqah taklim dimana mereka menuntut ilmu islam yang benar yang bersumber dari Al Qur'an dan as Sunnah.

Kitab Fathul Majid adalah kitab uraian dari kitab asli yang ditulis oleh seorang ulama besar yang bernama Al Imam asy syaikh Muhammad bin Abdul wahab rahimakumullah, beliau hidup pada masa raja su'ud dan beliau pada masa itu menulis sebuah kitab yang sangat banyak dipuji para ulama sejak zamannya sampai pada hari ini. Beliau beri nama kitabnya dengan nama kitabbu tauhid. Nah, kitab inilah yang telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 70 bahasa sejak zaman beliau sekitar tahun 1800, dan sudah disyara oleh beribu - ribu ulama. Salah seorang yang mensyara kitab beliau adalah cucunya yaitu syaikh abdurrahman hasan al syaikh dan diberi judul Fathul Majid.

Fathul Majid berisi lebih dari 20 bab. asal mula ditulisnya kitab tauhid oleh syaikh wahab karena telah tersebarnya kurafat di jazirah arab pada masanya. Di Mekkah dan Madinah sendiri, dizaman beliau tahun 1800 M tersebut sudah tersebar berbagai macam bid'ah dan kurafat, beliau membuat sebuah kitab agar umat islam dapat lagi kembali pada aqidahnya yang bersih. Terlebih - lebih lagi di Mekkah saja, pusat awal mula terbitnya agama ini kondisinya seperti itu, betapa pula qta didaerah yang jauh, tentu saja kondisi umat islam yang hadir di masa kita, di indonesia jauh lebih parah lagi.

Bab 1 Tauhid, hakikat dan kedudukannya

Ada 5 dalil :

1. QS. 51 ayat 56

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.

2. QS. 16 ayat 36

Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).

3. QS. 17 ayat 23 – 24

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil."

4. QS. 4 ayat 36

Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh[294], dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri

5. QS. 6 ayat 151 – 153

Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar." Demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya). Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar kesanggupannya. Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun ia adalah kerabat(mu), dan penuhilah janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat. dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain)[152], karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.

Dalil dari hadist

1. Hr ibnu mas'ud

2. Hr Mu'adz bin Jabal

HR. Mu'adz bin jabal :

Saya dibonceng dibelakang Rasulullah diatas keledainya, kemudian Rasulullah bersabda kepadaku 'wahai Mu'adz, taukah kamu apa hak Allah atas hambaNya dan apa haknya Allah terhadap hamba ?' Mu'adz menjawab 'Hanya Allah dan RasulNya yang tau' Rasulullah bersabda 'hak Allah terhadap hambaNya adalah agar Dia disembah dan tidak dipersekutukan oleh segala sesuatu apapun dan hak seorang hamba terhadap Allah adalah dia tidak akan diadzab sepanjang dia tidak mempersekutukan Allah dengan segala sesuatu apapun' Mu'adz berkata 'ya Rasulullah, bolehkah saya ceritakan kabar ini pada manusia ?' Rasulullah menjawab 'jangan ceritakan pada manusia karena nanti mereka akan bermalas - malasan dalam beramal'"

Ini adalah 7 dalil yang dijadikan sebagai argumentasi .pembuka dalam rangka menjelaskan tentang hakekat tauhid.

Syaikhul Islam menjelaskan makna ibadah adalah taat kepada Allah dengan menjalankan apa yang telah diperintahkanNya melalui lisan - lisan para Rasul. Beliau berkata lagi ibadah adalah sebutan yang bersifat universal bagi setiap perkataan, dan perbuatan baik yang dzahir maupun yang bathin yang dicintai dan di ridhoi oleh Allah. Ini adalah definisi umum dari kata ibadah.

Adab dari para ulama, jika mereka menyebutkan syaikhul islam tanpa embel - embel maka sesungguhnya yang dimaksudkan mereka adalah al imam ibnu Taimiyah rahimahullah. Ibnu Taimiyah telah melahirkan banyak sekali ulama, diantaranya Ibnu Katsir, ibnu Qoyyim al jauziyah. Hujjah adalah argumentasi atau dalil ketika kalian akan berhadapan dengan Allah subhanahu wa ta'ala nanti di akhirat, maka Allah akan bertanya pada kalian QS.17 ayat 36

Perhatikan,telinga, mata, akal budi, adalah alat untuk ilmu. Orang belajar dengan melihat bukan ? Orang belajar dengan mendengar bukan ? Orang belajar dengan menimbang melalui pemikirannya bukan ? Ini semua adalah alat menuntut ilmu, dan alat itu akan Allah tanya, apakah alat itu kalian gunakan untuk bersenang - senang atau bersantai - santai, ataukah kalian gunakan untuk belajar atau mencari tau. Mengapa ? Sebab nanti di hadapan Allah, Allah tidak menerima alasan 'saya tidak tau,ya Allah'. Allah sudah peringatkan kepada kita,

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), kami menjadi saksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)". QS.7 ayat 172

Kamu sudah diutus Rasul, sudah diturunkan Qur'an, sudah diberikan sunnah, sudah diutus para penyeru, kamu diberikan pula alat, dilengkapi dengan sarana, kurang apa coba, hanya qta yang kadang - kadang dibelenggu dengan hawa nafsu dan iblis laknatullah yang melarang qta untuk melangkah ke halaqah taklim. Dengan berbagai macam alasan, hujanlah, ngantuklah, capeklah, Masya Allah...itu semua penghalang, padahal kata Allah inna sam'a wal bashara wal fu'ada kullu ula ika kana *liat ulang diayat al isra n adzariyat ayt 56*

Ayat ini tidak boleh ditafsirkan lain kecuali para sahabat. Karena ulama menafsirkan bahwa yang dimaksudkan ayat ini adalah para sahabat nabi. Ihsan makna bahasanya adalah dengan baik tapi makna hadist adalah kamu menyembah Allah, seakan - akan kamu bisa melihat Allah jika kamu tidak mampu berbuat demikian cukup kamu yakini bahwa Allah melihat kamu. Sehingga hadist ihsan ini oleh sebagian para ulama juga di istilahkan juga dengan hadist melihat. Beribadah seakan - akan melihat para sahabat adalah hal yang sangat mungkin. Caranya adalah mengenali mereka, membaca sejarah mereka, mengetahui amal ibadah mereka. Hanya dengan cara itu, kalian bisa bi ihsan terhadap para sahabat. Itulah sebabnya mengapa para ulama mengatakan bahwa takrif terhadap sejarah para sahabat dan orang - orang yang mengikuti mereka, itu jadi hujjah, itu jadi dalil qta di hadapan Allah, dan itu sebabnya kata Allah barangsiapa yang mengikuti mereka bi ihsan maka Allah ridho terhadap mereka dan mereka pun Ridho kepada Allah. Perhatikan kalimah dalam surat At Taubah tadi 'Allah ridho kepada mereka' berarti jalannya benar, termasuk ibadahkan ? Oleh karena itu, apabila kalian menghendaki jalan keselamatan, maka tidak ada pilihan, tidak ada dua, tidak pula tiga hanya satu yaitu ihsan terhadap amal para sahabat. Karena para sahabat amalnya sempurna karena dikoreksi langsung sama Rasulullah.Suatu ketika, sahabat Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam ada yang sholat didalam mesjid, Rasulullah sedang duduk berdzikir. Selesai sahabat sholat, ia datang menghampiri Rasulullah 'Assalamu 'alaikum ya Rasulullah'. Rasulullah jawab 'wa 'alaikumussalam, ulangi berwudhu dan sholat kembali'. Sahabat, sifatnya tidak pernah membantah karena keimanan mereka yang luar biasa. Kemudian sahabat itu kembali berwudhu lalu shalat. Setelah shalat, dia kembali menghampiri Rasulullah, dan kejadian yang samapun berulang sampai tiga kali. Kemudian sahabat itu berkata 'ya Rasulullah, ajarkan aku' Rasulullah berkata 'tinggikan kain sarungmu'. Ternyata, sahabat tadi shalat dengan kain isbal. Isbal adalah memanjangkan kain sampai menutupi mata kaki => hanya untuk kaum Adam. Isbal tidak hanya membatalkan shalat tapi juga membatalkan wudhu.Inilah salah satu pentingnya menuntut ilmu. QS.al ma'un Sholat tapi lalai. QS.19 ayat 59 ttg menyianyiax sholat karena mereka sholat tanpa ilmu, baru pakaian sudah batal. QS.23 ayat 115. Imam syafi'i berkata berkenaan dengan maksud ayat ini, bahwa dia manusia tersebut apakah mereka tidak ada perintah atau larangan atau ada hukum tetapi Allah memang menciptakan manusia itu dengan tujuan tertentu yaitu beribadah kepada Allah. Makna semacam ini diperkuat oleh hadist mutawatir.

Hadist mutawatir adalah hadist yang diriwayatkan oleh banyak sahabat.

HR.imam Muslim, imam ahmad, dan imam Bukhari. Allah ta'ala berfirman pada penghuni neraka yang paling ringan adzabnya, 'andaikata kau memiliki dunia dan apa yang ada didalamnya ditambah yang seperti itu lagi, apakah engkau akan menebus semua ini ?' penghuni neraka tersebut berkata 'ya, saya mau tukar'. Saking pedihnya siksaan neraka, orang itu mau menukar segala hartanya. Padahal, itu adalah neraka yang paling ringan siksanya. Disuruh menukar hartanya yang sebanyak bumi dan 2 X lipat untuk menebus dirinya dari api neraka,dia mau. Bayangkan orang yang tidak disuruh menebus sebanyak itu, qta hanya disuruh menebus uang pete - pete, itupun masih terasa berat bagi qta, padahal langkah kaki menuju halaqah taklim, Masya Allah... Belum ilmu yang didapat, doa malaikat yang mendoakan orang yang hadir di halaqah taklim, itulah sebabnya mengapa Rasul dan para sahabat sangat mencintai halaqah taklim, dimana ada halaqah seperti itu, mereka kan berlomba - lomba untuk hadir.

Lalu Allah berfirman lagi 'sungguh Aku menghendaki yang lebih ringan lagi daripada itu, manakala engkau mati ditulang rusuk adam yaitu agar engkau tidak mempersekutukan Aku'.Kemudian perawi ragu - ragu, dan berkata aku mengira selanjutnya Allah ta'ala berfirman, 'dan Aku tidak akan memasukanmu kedalam neraka dan seperti itu, namun sebaliknya kamu memilih untuk berbuat syirik'.

Keutamaan hadist yang diriwayatkan oleh imam bukhari.

Imam bukhari adalah seorang ulama ahli hadist yang hadistnya dikategorikan oleh para ulama satu tingkat dibawah Al Qur'an. Karena hadist - hadist yang diriwayatkan didalam kitabnya adalah hadist - hadist yang sudah beliau yakini keshahihan hadistnya dan ketika beliau menulis kitab tersebut, beliau berwudhu terlebih dahulu lalu shalat dua rakaat. Sebelum hadist dimasukkan dalam kitab shahihnya, hadist tersebut diteliti terlebih dahulu.

Pembahasan tentang hadist riwayat Mu'adz bin jabal :

Haknya Allah berarti kewajibannya Manusia adalah Dia berhak disembah dan tidak dipersekutukan dengan apapun. Mengapa ? Karena ketika Allah menciptakan manusia, ada campur tangan yang lain ? Ruh itu milik siapa ? Dan yang mampu meniupkan Ruh ke pada tubuh seseorang, hanya Allah semata - mata. Tidak Jibril, tidak pula mikail, apalagi Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam, apalagi para jin dan syaitan. Satu - satunya yang meniupkan ruh ke dalam tubuh seseorang, hanya Allah subhanahu wa ta'ala. Lalu tubuh itu milik siapa ? Milik Allah, langit dan bumi ini milik siapa ? Milik Allah. Apakah tidak pantas supaya Dia tidak dipersekutukan. Seandainya, dalam menciptakan langit dan bumi ini, Allah dibantu oleh seseorang atau suatu dzat maka pantas kita mempersekutukan Allah dengan dzat yang membantunya. Tetapi tidak, langit dan bumi ini Allah ciptakan tanpa bantuan siapapun.

Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam. QS.7 ayat 54

Makanya salah kalau ada yang berkata Allah berada dimana - mana, kan ustad lebih dekat Allah katanya dari pada urat nadi di lehernya. Itu adalah pernyataan orang yang tidak mengerti. Pernyataan orang yang tidak paham ilmu, itu sama dengan orang yang tidak mengerti puisi dalam bhs.indonesia misalnya Sesungguhnya Micha bersemayam didalam hatiku. Secara puisi benar, yang dimaksudkan adalah cintanya ustad kepada istrinya terkandung dalam hatinya ustad. Bukan dzatnya yang masuk ke dalam hatinya ustad. Ketika Allah mengatakan lebih dekat dari pada urat nadi di lehernya. Bukan Allah, tapi ilmuNya, pengetahuanNya lebih Dia ketahui dari pada kamu sendiri apa yang ada didalam dirimu. Dimana Allah bersemayam ? Allah bersemayam di 'Arasy. Kata para ulama, barangsiapa yang mengatakan Allah ada dimana - mana maka niscaya akan menyebabkan orang nasrani dan yahudi tertawa karena mereka berfikir, tuhannya umat Islam ada didalam toilet, dalam tempat sampah, ada dalam WC, dalam selokan, ditempat - tempat yang kotor, kan ada dimana - mana. Na udzu billah, subhanallah... Maha suci Allah, Allah bersemayam di 'arasy.

=afwan jiddan,karena memori hapeku tidak memungkin kemarin, jadi pembahasan tentang hak kita pada Allah, tidak terekam. Tafadhal bagi teman - teman yang merekamnya untuk menambahkannya. O iya, hadist tentang tatayur ( ramalan ) pun saya hanya setengah merekamnya, terlambat ka memencet tuts Rec nya. Jadi tidak berani saya saya salin disini, tolong ditambahin juga yah bagi teman - teman yang punya catatan lengkapnya. Syukran=

*sesi tanya jawab tentang Tazkiyah n Maulid Nabi menyusul yah...*

Ahli surga itu merupakan kelompok yang kecil, bukan kelompok yang banyak QS.6 ayat 116. Sesungguhnya org kbnyakn ax menyesatxmu,

Hadist

Umatku akan terpecah menjadi 73 golongan, semuanya masuk neraka kecuali satu.

Jadi perbandingan ahli surga dan ahli neraka menurut hadist kelompok adalah 1 berbanding 72.

Sahabat bertanya 'siapa mereka ya Rasulullah ?' ada 3 jawaban hadist. Hadist yang pertama adalah al jama'ah. Hadist ke dua dari Muawiyah, Rasulullah menjawab Ahli sunnah wal jama'ah. Hadist yang ketiga dari yazid, Rasulullah menjawab apa yang aku kerjakan hari ini dan yang dikerjakan oleh sahabatku.

Artinya, kelompok yang satu itu adalah kelompok yang meniru perbuatan Nabi dan sahabatnya. Hanya itu.

Kelompok minoritas itu kata Nabi,ciri - cirinya islam ini pertama kali datangnya Asing atau aneh, diakhir zaman ini dia akan kembali lagi menjadi aneh. Beri kabar gembira terhadap orang - orang yang aneh.

Maksudnya adalah diantara sekian banyak orang yang mengamalkan islam, mereka berbeda cara mengamalkannya. Mereka jadi aneh ditengah masyarakatnya karena mereka memelihara akidah yang murni. Orang - orang rame - rame maulid, ahlisunnah tidak merayakan maulid, jadi aneh tidak ? Anehkan ? Orang yang tidak paham, yang tidak menuntut ilmu, tidak mengerti akan hakekat maulid Nabi. Tapi orang yang belajar dan menuntut ilmu, memahami tentang perkara bid'ah dan kurafat.

Insya Allah semakin lama menuntut ilmu, semakin banyak kalian pahami tentang kaidah - kaidah islam,kalian akan semakin cinta dengan islam sebagaimana cintanya para sahabat dengan Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam.

Karena itu, jangan menjadi mustami'an. Kalau mampu menjadi muta'alim atau pelajar,upayakan. Jangan berhenti hanya dari satu atau dua kali menuntut ilmu. Jadikan ini sebagai sekolah yang kedua.

Mengenai takziyah

Takziyah adalah perbuatan yang dikerjakan oleh Rasulullah untuk menghibur keluarga yang ditinggal mati. Yang dikerjakan Rasulullah dan para sahabat adalah dengan mendatangi orang yang sedang berduka dan menghibur mereka dengan nasehat - nasehat ataupun perkataan - perkataan yang menyenangkan hati mereka. Dan itu tidak diacarakan. tidak ada satupun kabar dalam hadist, begitu pula perbuatan para sahabat sepeninggalnya nabi ketika ada yang meninggal, mereka buat acara.hanya boleh kalau kita datang bersama - sama berame - rame misalnya ada sahabat kita yang berduka sebut saja si A.caranya, kita membantu orang yang berduka. Kita belikan apa yang menjadi keperluannya,misalnya gulakah, beraskah, makanan atau sayur atau lauk. Kemudian sampai dirumah, kita bantu dia, kita gembirakan dia dan yang bagi wanita, membuatkan air panas bagi tamu - tamunya tapi jangan menyibukkan tuan rumah, menyibukkan orang yang berduka, sebab dia yang seharusnya di hibur, jangan ditambah lagi beban, itu dibolehkan. Tetapi, jika harus diacarakan tiga hari, 10 hari, 100 hari, itu bid'ah. Dalilnya hadist nabi shalallahu 'alaihi wa sallam Barangsiapa yang melakukan perbuatan yang kami tidak pernah lakukan maka dia tertolak. HR.Muslim

Ditambahkan oleh Ali bin Abi Thalib 'walopun kebanyakan manusia menganggap perbuatan itu baik'

Suatu ketika seorang imam ditanya muridnya,syaikh al bani, 'ya syaikh kenapa muruj nya jama'ah tabligh itu dipersalahkan ?' syaikh al bani bertanya 'bagaimana pendapat kalian tentang jamaah yang diperbanyak ? Misalnya, shalat sunnah 2 rakaat dengan shalat sunnah 4 rakaat, yang mana yang kalian sukai ? Mereka menjawab 'yang banyak pahalanya tentu yang 4 rakaat, karena banyak sujudnya. Kami lebih suka yang 4 rakaat syaikh' 'baik,kalau begitu saya tanyakan pada kalian, bagaimana pendapat kalian kalau saya perintahkan shalat subuh 4 rakaat ?' 'o tidak boleh syaikh' 'kenapa tidak boleh ?' 'karena nabi tidak ajarkan.

To be Continued....

Labels:

posted by Indah Moidady at 3:18 PM

1 Comments:

Q menantikan kelanjutannya.....:)

7:48 PM  

Post a Comment

<< Home