..::Kesejukan::..
Wednesday, April 16, 2008
Kehamilan Ektopik
Kehamilan dimana ovum yang telah dibuahi TIDAK BERINPLANTASI PADA KAVUM UTERI.
Bila berakhir dengan abortus atau ruptur disebut KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU.
# Etiologi
Kerusakan tuba yang disebabkan oleh :
1. Inflamasi
2. Infeksi
3. Pembedahan
# Lokasi
1. Tuba (95 - 98%)
2. Ovarium
3. Cervix
4. Intraligamenter
5. Abdominal
6. Ektopik pada uterus
# Diagnosis
Ditegakkan berdasarkan :
1. Anamnesis
2. Gejala klinis
3. Pemeriksaan - pemeriksaan (fisis, ginekologis dan penunjang)
¤ Anamnesis dan Gejala Klinis
=> Trias klasik :
1. Amenore
2. Nyeri perut suprapubik
3. Perdarahan pervaginam
Nyeri bisa dirasakan bilateral/unilateral/ perut bagian bawah. Berat ringan nyeri tergantung jumlah darah yang terkumpul dalam peritonium
¤ Pemeriksaan Fisis
1. Rahim membesar
2. Tumor pada adneksa
3. Tanda akut abdomen
¤ Pemeriksaan Ginekologis
- Spekulum : Fluksus sedikit
- PDV : Serviks lunak, nyeri goyang (+), adneksa nyeri dan teraba massa, cavum douglas menonjol dan nyeri
¤ Pemeriksaan Penunjang
1. Lab : Hb, Leukosit, Plano test
2. USG
3. Kuldositesis
4. Laparoskopi diagnosis
KONSULTASI DENGAN BAGIAN BEDAH JIKA DIPERLUKAN
¤ DD :
1. Radang panggul
2. Kista ovarium pecah / perdarahan
3. Abortus iminens
4. Endometriosis
5. Apendisitis akut
6. Torsi kista abdomen
¤ Penatalaksanaan
1. Perbaiki keadaan umum
2. Jika gejala klinis (+) dan pemeriksaan penunjang (+) -> Laparotomi
3. Bila curiga lakukan observasi + USG, jika (+) -> Laparoskopi. Jika Laparoskopi (-) : Konservatif. Tapi jika (+) -> Laparotomi
=> LAPAROTOMI
* Kehamilan tuba : salpingektomi
* Kehamilan Ovarium : Ovarial kistektomi
* Kehamilan abdominal : Keluarkan anak saja, plasenta ditinggalkan
* Kehamilan serviks : kuret, tampon/ ligasi arteri hipogastrika. Bila jumlah anak cukup : Histerektomi total
Labels: Kedokteran
3 Comments:
bu, istri ku itu pernah di angkat salah satu tubanya karena pernah hamil di luar kandungan sehingga tuba nya terkoyak, kemungkinan tuba yg satu nya lagi kejadian ada ga ya bu, dan bagaimana treatment yg baik untuk menghindari kejadian yg sama, thx b4
ukti terima kasih atas response nya, ukti bisa email saya di haerul.anwar@gmail.com
oh ya saya juga belum bapak² itu kalo usia 24 masih di anggap muda :D
Jazakallah Khairan Katsira
Dalam keadaan normal, sebuah sel telur dilepaskan dari salah satu ovarium (indung telur) dan masuk ke dalam tuba falopii. di dalam tuba, dengan dorongan dari rambut getar yang melapisi tuba, dalam waktu beberapa hari, sel telur akan mencapai rahim. biasanya sel telur dibuahi di dalam tuba falopii tetapi tertanam di dalam rahim.
jika tuba tersumbat (misalnya karena infeksi), maka sel telur akan bergerak secara lambat atau tertahan. sel telur yang telah dibuahi tidak pernah sampai ke rahim dan terjadilah kehamilan ektopik.
resiko terjadinya kehamilan ektopik meningkat pada:
- kelainan tuba falopii
- sebelumnya pernah mengalami kehamilan ektopik
- pemakaian des (dietilstilbestrol)
- kegagalan ligasi tuba (prosedur sterilisasi, dimana dilakukan pengikatan atau pemotongan tuba).
kehamilan ektopik biasanya terjadi pada salah satu tuba falopii (kehamilan tuba).
kehamilan ektopik bisa berakibat fatal dan harus segera diatasi.
gejala dari kehamilan ektopik adalah spotting dan kram. gejala ini timbul karena ketika janin mati, lapisan rahim dilepaskan seperti yang terjadi pada menstruasi yang normal.
jika janin mati pada stadium awal, maka tidak terjadi kerusakan tuba falopii. jika janin terus tumbuh, bisa menyebabkan robekan pada dinding tuba sehingga terjadi perdarahan.
jika perdarahan terjadi secara bertahap, bisa menimbulkan nyeri dan kadang menimbulkan penekanan pada perut bagian bawah akibat penimbunan darah.
biasanya setelah sekitar 6-8 minggu, penderita tiba-tiba merasakan nyeri yang hebat di perut bagian bawah, lalu pingsan. gejala ini biasanya menunjukkan bahwa tuba telah robek dan menyebabkan perdarahan hebat ke dalam perut.
semoga info di atas dapat membantu....
Post a Comment
<< Home