..::Kesejukan::..
Wednesday, October 17, 2007
Aku Beda Loh...
Dalam sebuah lingkungan ataupun dalam sebuah keluarga, semua orang pasti tidak sama. Walopun kembar sekalipun, pasti ada perbedaannya. Hal ini sangat kita sadari tapi terkadang kita lupa…
Kita memaksakan seseorang untuk menjadi sesuatu yang kita inginkan, kita ingin seseorang mengikuti semua keinginan kita padahal belum tentu apa yang kita ingini itu sesuai atau cocok dengan orang lain.
Dalam keluarga, hal ini kerap terjadi tapi orangtua maupun bagian keluarga lain (misalnya, kakak, tante atau paman) memaksakan sesuatu pada anggota keluarga lain atau membanding – banding kan yang satu dengan yang lainnya.Contohnya nih yah : “Lihat tuh si A, dia tuh begini begini, beda dengan kamu, kalo kamu tuh begini begini”
Seseorang dengan orang lain tidak sama !!!
Masing - masing punya cirri khas tersendiri, masing – masing punya kekurangan dan kelebihan, jika semua orang sama, jika semua orang mempunyai kebiasaan, sifat, watak, cita – cita yang sama, maka hidup ini pasti terasa boring banget. Bayangkan deh guys, kalo satu dunia ini punya cita – cita yang sama yaitu jadi dokter…. Wah… siapa yang akan jadi arsitek untuk mendesain rumah ?
Siapa yang akan menjadi tukang jahit ?
Siapa yang akan merancang perangkat computer ??
Kalo semua jadi dokter, berarti tidak ada arsitek, tidak ada yang mau jahitkan jubahku dong… ? Kalo nggak ada yang merangcang perangkat computer,berarti ngga bisa nge-blog dong…trus, yang jadi pasiennya siapa ??
Sikap kita yang membandingkan seseorang dengan orang lain malah, akan mematahkan semangat orang tersebut.Bisa jadi, dengan kekhasan nya, dakwah atau sebuah informasi tersampaikan.Contohnya, jangan memberikan cap “anak kecil” pada seseorang yang senang bermain dengan anak – anak, karena tidak semua orang dewasa yang senang bermain dengan anak – anak sikapnya akan kekanak – kanakan karena pada saat orang dewasa tersebut bermain bersama si anak, ada pelajaran – pelajaran yang mereka berikan pada anak tersebut, atau paling kurang mereka akan betah dirumah karena mempunyai teman untuk bermain sehingga si anak tidak akan terjebak dalam kenakalan remaja dan jika si anak punya masalah dengan orang lain, dia tidak perlu untuk mencari jalan keluar yang tidak benar di tempat lain karena dia sudah punya sebuah tempat untuk menceritakan masalahnya yaitu pada orang dewasa tersebut.
Kata orang, anak seperti kertas putih yang masih bersih, orang tua dan keluarganya lah yang akan mengisi kertas itu, yang akan memberikan warna pada si anak. Tapi, saya tidak sepakat dengan pemisalan seperti itu, bagi saya seorang anak seperti sebuah mobil termahal didunia, mobil tersebut sudah lengkap dengan segala macam aksesoris mobil,misalnya AC, bantal sandaran kepala dll, dan mobil tersebut mempunyai warna cat yang cerah, semua bagian dari mobil tersebut belum rusak dan bersih, tinggal kita yang merawat mobil tersebut. Apakah kita akan membawa mobil tersebut ke jalan yang becek agar penampilannya menjadi kusam,ke jalan yang banyak paku agar mobil bannya bocor atau ke jalan yang mulus tanpa hambatan agar selalu terjaga, apakah kita akan membiarkan mobil tersebut tetap kotor tanpa mencucinya ? apakah kita akan membiarkannya tetap rusak tanpa kita service ? Begitulah seorang anak, atau pun orang lain. Mereka seperti sebuah mobil, jika kita merawat mobil kita maka kita akan diantarnya kemanapun tujuan kita tanpa ada hambatan.Begitu juga dengan anak ataupun orang lain jika kita memperlakukan mereka dengan bijaksana, maka mereka juga akan memperlakukan kita jauh lebih bijaksana
Cobalah, melihat permasalahan dari sudut pandang yang lain, jangan hanya melihat dari sudut pandang kita sendiri.Jadilah orang yang bijaksana…
Masih ingat dengan hukum sebab akibat ? itu loh, pelajaran FISIKA waktu SMP. Sesuatu tidak akan terjadi jika tidak ada sebab, Al – Qur`an juga telah menjelaskan mengenai hukum sebab akibat ini dalam surah Ar – Rad : 11 yang artinya :
“Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”
Jika seseorang melakukan sesuatu kesalahan atau sesuatu yang kita perintahkan tidak mereka kerjakan, pasti ada sebabnya. Janganlah langsung memvonis seseorang, cobalah lihat dari sisi yang lain. Bukankah seorang manusia jika dilihat dari udara hanya berupa titik ?
Intinya adalah Khusnuzon lah sama orang lain…..
Mungkin,hikmah dari ayat di bawah ini :
“Dan Yang menciptakan semua yang berpasang-pasangan”
(QS.Az Zukhruf : 12)
Agar semuanya saling melengkapi, menjadikan kekurangan orang lain sebagai bahan pelajaran dan keunikannya serta menempatkan kelebihan kita sebagai sesuatu yang bisa menolong orang lain…..
Wallahu `alam…
Labels: Pembakar Semangat