..::Kesejukan::..

Thursday, November 23, 2006

Ketika dia sempat pergi (My True Story)

Sesuatu sangat terasa artinya
jika dia telah pergi dari sisi kita


Kepergiannya selama 4 hari begitu sangat menyiksaku
Dia sangat terasa sangat berarti ketika dia pergi meninggalkanku
Walau hanya 4 hari
Serasa seperti.....

Oh....
Begitu sangat menyiksaku
Sangat sangat menyiksaku

Sesuatu sangat terasa artinya
Jika dia telah pergi dari sisi kita

Selama 2 hari yang lalu
Dia telah pergi selama 4 hari

Dia adalah sesuatu yang sangat berharga
Lebih dari kekayaan di dunia
sesuatu yang sangat berarti
Lebih dari apapun di dunia ini

Karena tanpanya semuanya tiada artinya
Karena tanpanya semuanya terasa hampa

Taukah anda siapakah dia ???

Dia adalah kesehatan

Dia adalah sesuatu yang berarti setelah Keimanan

Demam tinggi yang kurasakan
Membuatku tersadar bahwa kesehatan benar – benar sangat berarti

Rasulullah saw bersabda (Kalau nda salah seperti ini) :”Dua nikmat yang selalu terlupakan yaitu nikmat sehat dan waktu luang”

Pada saat sehat,tiada pernah terasa ataupun terpikirkan bahwa bagaimana seh rasanya sakit ???

Demam tinggi yang sampe 40,3 derajat Celcius,seperti membakar tubuhku
Seolah – oleh tubuhku berada di dalam api
Seketika itu juga terpikirkan ”Ya Robbi,panas didunia saja sudah seperti ini bagaimana dengan panas api nerakaMu ?” air mataku mengalir.....
Air mata ini mengalir bukan saja karena betapa sakitnya menahan kepala yang sudah seperti mau pecah tapi juga memikirkan Bagaimanakah panasnya api neraka ?????

Hari Ahad kemarin (3 hari yang lalu) panas tubuhku 40 derajat celcius.Sebelum sampe 40 derajat,suhuku perlahan lahan naik dengan igauan + air mata.Sampe di suhu 40 derajat,saya tidak bisa lagi menahan sakit kepalaku,igauanku berhenti karena dunia terasa berputar kencang sekali dan setelah itu,saya tidak tau apa lagi yang terjadi setelah itu.........................................

Hargailah kesehatan itu....
Jagalah kesehatanmu wahai temanku......

Salam hormat dan chayangku untuk kakakku,3 orang sahabatku (Ipeh,tyas dan Venti) dan semua orang yang pernah menjaga serta menjengukku yang tidak mungkin saya sebut satu persatu karena buanyak dan sebagiannya datang ketika ku masih terlelap tidur serta para suster yang membantu merawatku.........

Labels:

posted by Indah Moidady at 11:28 AM 2 comments

Pahlawan itu Berusia 12 Tahun (The True Story)

Saya mendapat e-mail ini dari mailing list assunnah.or.id


Berikut kisah pengalaman dari Ustad Fariq bin Gasim Anuz yang ana kutip dari majalah As-sunnah.
InsyaAllah sangat bagus terutama untuk menambah motivasi anak.

KISAH RELAWAN CILIK (Dia Berusia 12 Tahun)

MENDAFTARKAN DIRI MENJADI RELAWAN

Pada pagi yang cerah, di kota Jeddah, sekitar pertengahan bulan Dzulhijjah 1425H, atau akhir Januari 2005M. Saat itu, saya sedang duduk di kantor Jeddah Da'wah Center (JDC) bersama rekan. Tiba-tiba masuklah seorang anak kecil sambil mengucapkan salam, lalu. menyalami kami berdua. Ia datang ke kantor JDC diantar supirnya yang berasal dari Indonesia, sementara ibu dan neneknya menunggu di mobilnya.
Anak ini masuk ke ruang sekretariat sendiri seraya mengatakan : "Saya ingin menjadi relawan di kantor dakwah ini. Ingin berkhidmat untuk kepentingan agama Islam".Saya dibuat kagum dengannya.

Saya sambut dengan baik dan saya katakan : "Kira­kira, di bidang apa Anda bisa membantu kami?"

Dia katakan, "Saya mampu menggunakan komputer dan bisa berbahasa lnggris."Karena saya tidak bisa berbahasa Inggris; maka saya minta rekan saya untuk berbicara dengannya dengan bahasa Inggris.

Setelah terjadi komunikasi antara teman dan anak ini, teman saya pun memberitahu saya : "Bagus sekali anak ini bahasa Inggrisnya"

Saya katakan, "Saya belum bisa memutuskan apakah Anda bisa diterima atau tidak. Insya Allah akan saya sampaikan kepada direktur yang juga seorang relawan. Beliau sendiri bekerja di kantor Telkom Saudi. Tapi saya optimis, kalau orang seperti Anda akan diterima, insya Allah," lalu saya minta nomor teleponnya dan saya berikan juga nomor telepon kantor kepadanya.

Lalu saya katakan : "Saya sendiri, insya Altah ada acara dakwah untuk jamaah haji Indonesia yang akan pulang ke tanah air. Anda bisa ikut bantu saya dengan membagikan kaset atau buku di air port haji di madinatu( hujjaj (asrama haji) di Jeddah, bagaimana?"
Anak itu menjawab, "Insya Allah. Saya akan minta izin orang tua dulu."
Sore harinya, orang tua Ahmad (nama anak ini), menelepon ke kantor kami mencari saya dan menanyakan : "Apa betul Anda mengajak anak saya pergi ke air port haji untuk berdakwah?"

Saya katakan, "Betul, kalau dia berminat."

Orang tuanya mengatakan : "Justru kami sangat senang sekali, jika Anda bisa membawa anak saya ke air port haji untuk ikut membantu dakwah Islam. Saya ingin anak saya ini besarnya kelak bermafaat bagi umat Islam, supaya dia ikut bergembira jika umat Islam bergembira; ikut sedih jika umat Islam sedang mendapatkan bencana dan musibah, serta supaya anak saya tidak membedakan orang menurut suku dan kebangsaan­nya, karena sesungguhnya yang paling mulia di sisi Allah di antara manusia adalah yang paling bertakwa. Hanya saja, karena anak ini masih kecil, kami tidak pernah membiarkan ia pergi sendiri. Meskipun ke sekolah, selalu kami antar dan kami jemput. Jadi bagaimana sekiranya dari pihak keluarga ikut juga ke air port bersama Anda?"

Saya katakan,"Itu lebih baik.. Akhirnya, kami pun berangkat ke air port haji bersama Ahmad dan keluarganya.
Dalam perjalanan ke air port, saya tanya kepada anak ini: "Apa yang memotivasi Anda beramal untuk kepentingan Islam?"

Dia menjawab,"ajru ‘indallaah" Artinya, aku mengharap ganjaran pahala dari sisi Allah.

Kemudian saya tanya lagi : "Apakah Anda hafal dzikir pagi dan sore hari?"Dia menjawab,"Saya hafal."

"Coba saya mau mendengar," tanya saya lagi. Lalu dia membaca dzikir pagi dan sore. Banyak sekali yang dia hafal. Sampai kami pulang dari air port.
Pihak kantor pun, setelah diberitahu ada anak kecil yang mendaftar menjadi relawan, menerima dengan senang hati. Dia datang ke kantor tiap hari Jum'at saat sekolah libur.

MUDAH MENERIMA NASIHAT

Yang namanya anak-anak, tentu tidak lepas dari kekeliruan dalam bersikap, dan kita harus memakluminya. Janganlah kita mudah marah kepada anak, karena kita sebagai orang dewasa juga tidak lepas dari kekeliruan. Tinggal bagaimana kita harus memperbaiki kesalahannya dengan cara yang bijaksana.
Suatu hari, pada hari Jum'at, saat kami dan Ahmad berada di kantor, datanglah tamu menemui Ustadz Hamadi al Ashlani, salah seorang pengurus kantor JDC. Tampak perbincangan yang serius di antara mereka berdua. Ahmad yang duduk dekat mereka berdua mendengar mereka berbicara, kemudian ia langsung menyambung dan memotong ucapan mereka. Mungkin dia ingin membuktikan kepada mereka berdua, bahwa ia mengerti topik yang sedang dibicarakan. Ustadz Hamadi tidak menggubris Ahmad dan tetap berbicara dengan tamunya. Ia tidak marah dan memaklumi, bahwa yang mengganggunya adalah anak-anak. Saya yang berada dekat mereka segera memanggil Ahmad dan mengalihkannya kepada kegiatan lain. Saya minta Ahmad menemani saya ke sebuah toko yang jaraknya kurang lebih 1 kilometer, untuk memberikan buku kepada orang Indonesia yang bekerja di sana. Sebelumnya dia menawarkan agar saya naik mobilnya dan ia pun segera mencari sopir. Saya berkeberatan, karena belum izin orang tuanya. Dia berpendapat tidak apa-apa. Alhamdulillah, ternyata sopir Ahmad sedang mengikuti pengajian yang dibimbing Ustadz Farid bin Muhammad al Bathathi. Akhirnya kami berdua berjalan kaki di bawah terik matahari, pulang pergi menempuh jarak sekitar 2 kilometer.

Dalam perjalanan, saya sempat bertanya kepadanya : "Pada masa yang akan datang, Anda ingin menjadi apa?"

Ahmad menjawab dengan mantap, tanpa ragu-ragu : "Ingin menjadi pedagang".

Saya sempat menyesal membawa Ahmad berjalan kaki cukup jauh untuk anak seusia dia di bawah terik matahari. Dalam perjalanan pulang ke kantor, ibunya telepon ke hp Ahmad, yang hanya dipegang jika Ahmad ke luar rumah saja. Setelah selesai, saya katakan akan bicara ke ibunya, lalu saya mohon maaf karena membawa Ahmad jalan kaki. Ibunya mengatakan tidak apa-apa. Ahmad adalah seorang olahragawan dan fisiknya kuat, insya Allah.
Pada hari yang lain, saya sedang dalam perjalanan dengan rekan sekantor. Di antara pembicaraan teman saya ini, bahwa pada hari Jum'at yang lalu -saat itu saya tidak berada di kantor- datanglah tamu dari perusahaan komputer menemui pengurus kantor. Saat pengurus kantor dan tamu sedang berbincang-bincang, Ahmad pun memotong dan ikut melibatkan diri dalam pembicaraan mereka. Ada di antara rekan yang masih muda merasa jengkel kepada Ahmad.
Malamnya, segera saya telepon orang tua Ahmad, dan saya beritahu dua kejadian. Yang satu saya saksikan sendiri, dan yang kedua saya dengar dari teman sekantor, bahwa Ahmad suka memotong dan turut campur dalam pembicaraan orang dewasa. Orang tuanya senang dengan laporan ini, dan berjanji akan menasihati Ahmad. Saya juga mengatakan kepadanya akan menasihati Ahmad, tetapi belum bisa secara langsung.
Sayapun menulis surat kepada Ahmad tentang pentingnya saling memberi nasihat sesama muslim. Di antaranya, saya sebutkan temanmu itu adalah yang bersikap jujur dan tulus kepadamu, bukan yang selalu membenarkanmu. Disamping surat tersebut, saya sertakan pula sebuah hadits dalam Shohih Bukhari yang menunjukkan, bahwa memotong pembicaraan orang lain adalah tidak sesuai dengan adab Islam. Orang tuanya juga menasihati Ahmad. Alhamdulillah, setelah itu, terjadi perubahan yang positif. Ahmad tidak suka memotong pembicaraan orang dewasa. Dia tahu kapan ia harus bicara, dan kapan ia harus diam mendengarkan. Saya sendiri perlu mencontohnya, karena terkadang tanpa terasa suka memotong pembicaraan
orang lain.

BERDAKWAH DENGAN CARA MENGINFAKKAN HARTANYA

Pada Jum'at yang lain, pengurus kantor menugaskan Ahmad untuk duduk di ruang istikbal (resepsion) menerima tamu atau pembeli yang datang. Kantor JDC menjual buku-buku dan kaset-kaset dalam berbagai bahasa, seperti : bahasa Indonesia, bahasa Tagalog (Philipina), bahasa Urdu (Pakistan), bahasa Tamil dan Sinhali (Srilangka), bahasa Inggris dan lain-lain. Sebelum mulai melaksanakan tugasnya, ia mengeluarkan dari sakunya uang sebesar 5 real Saudi (sekitar dua belas ribu lima ratus rupiah),

lalu ia mengatakan kepada kami": "Ini uang milik saya, saya bawa dari rumah".

Saya menjawab,"Kami percaya, bahwa Anda adatah orang yang jujur."

Setelah itu, saya lihat ia mulai menerima uang dari pembeli sebesar 10 real Saudi, dimasukannya ke dalam sakunya dan dicatatnya uang yang masuk tadi. Sampai datanglah seorang pengunjung asal Pakistan. Ia membeli 2 set buku yang berbahasa Inggris seharga 10 real, dan 3 kaset berbahasa Urdu seharga 9 real. Total semuanya 19 real. Sang pengunjung menyodorkan uang 50 real kepada Ahmad. Karena tidak ada kembalian, Ahmad pun membawa uang tersebut kepada sekretaris kantor di ruang lain untuk menukar uang.
Saya lihat buku berbahasa Inggris yang dibeli tertulis "Untuk Non Muslim",

maka saya tanya kepada pengunjung tersebut : "Anda membeli buku bebahasa Inggris ini untuk siapa? Untuk dibaca sendiri atau untuk orang lain?"

Saya khawatir ia salah beli. Dia menjawab,"Saya akan berikan sebagai hadiah untuk teman saya sekantor, ia kafir bukan muslim. Semoga ia mendapatkan hidayah dan masuk Islam!"

Mendengar jawaban tersebut, segera saya bergegas menuju sekretaris kantor.

Saya katakan, "Bagaimana pendapatmu, kalau buku yang dibeli oleh tamu kita ini, kita hadiahkan saja, karena buku tersebut akan dihadiahkan kepada teman sekerjanya yang kafir?"

Sekretaris kantor setuju. Ahmad mendengar pembicaraan kami berdua, karena ia sedang menunggu kembalian uang untuk tamunya. Sekretaris kantor mengatakan, jadi total yang ia beli hanya 9 real dan kembalinya 41 real. Tiba-tiba, secara spontan, Ahmad mengeluarkan uang 5 real miliknya dan ia berikan kepada sekretaris sambil berkata:

"Saya ikut menyumbang 5 real untuk beli kaset dakwah yang dibeli orang itu. Jadi biar ia membayar cukup 4 real saja".
Mendengar itu, saya menjadi terharu dan saya katakan, biar saya yang membayar 5 real,
Ahmad cukup 4 real saja.

Dia bilang,"Ustadz saja yang 4 real, saya yang 5 real,"

kemudian saya paksakan ia menerima kembali 1real. Akhirnya, pengunjung tadi mendapatkan buku-buku dan kaset secara gratis, dikembalikanlah uang 50 real. Dia pulang dengan girang.

MEMBERIKAN CERAMAH DI DEPAN JAMAAH HAJI INDONESIA


Suatu hari, saya pernah menawarkan kepada Ahmad untuk memberikan ceramah di hadapan jamaah haji Indonesia di madinatu( hujjaj di air port lama, Jeddah. Dia pun menyanggupi: Lalu saya beritahukan materinya tentang ukhuwah Istamiyah, dan saya berikan point-pointnya, yaitu tentang pentingnya ukhuwah, sarana-sarana untuk memperkokoh ukhuwah serta perusak-perusak ukhuwah.
Kira-kira dua pekan kemudian ia bertanya : "Bagaimana Ustadz, kalau saya sampaikan materi ini dengan membaca teks. Saya belum pernah berceramah sebelum ini".
Saya katakan, "Tidak apa-apa, walaupun kalau bisa tidak dengan teks itu lebih bagus." Akhirnya, pada hari yang sudah dijadwalkan, ia dengan diantar kakek dan ibunya berangkat ke madinatul hujjaj untuk berceramah di hadapan jamaah haji Indonesia . Mereka sampai disana sebelum Maghrib. Saya sempat bertanya kepada Ahmad, berapa juz ia hafal al Qur`an. Ia menjawab, 10 juz. Ketika saya sampaikan ke Ahmad, bahwa setelah ia berpidato ada acara tanya jawab. Semula Ahmad berkeberatan dengan mengatakan:" Saya tidak mempunyai wewenang untuk berfatwa". Saya tersenyum dan menjelaskan, bahwa pertanyaannya bukan tentang masalah hukum, tetapi yang sifatnya ta'aruf untuk mengenal tebih dekat lagi.
Saya sampaikan pada pembukaan kepada jamaah haji, bahwa hari ini kita kedatangan tamu; seorang anak kecil. Saya ceritakan, bahwa perkenalan saya dengannya baru satu bulan ketika dia datang ke kantor Jeddah Da'wah Center mendaftarkan diri untuk menjadi relawan di sana . Saya ceritakan tentang perhatiannya terhadap hafalan al Qur`an, doa-doa dan dzikir, kepandaiannya dalam bidang komputer dan bahasa Inggris, serta aktifitasnya yang padat dengan kegiatan olah raga, kursus-kursus komputer dan bahasa Inggris. Setelah itu Ahmad berceramah dalam bahasa Arab dengan membaca teks dan saya terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Ahmad berpidato dengan suara yang lantang. Ia kemukakan, bahwa ukhuwah Islamiyah (persaudaraan Islam) lebih kuat dari pada ikatan nasab (keturunan). Kemudian ia pun menceritakan sarana-sarana yang dapat memperkuat ukhuwah Istamiyah, seperti : menyebarkan salam, saling mengunjungi, saling memberi hadiah, bertutur kata dengan baik dan santun. Kemudian, ia juga menjelaskan hal-hal yang dapat merusak ukhuwah, seperti : ghibah (menggunjing) , namimah (adu domba), menyebar luaskan rahasia.
Di antara jamaah haji ada yang bertanya dengan bahasa Inggris. Ahmad menjawab pertanyaan dengan lancar.

Jamaah haji itu bertanya,"Mungkin Anda pernah tinggal di Eropa atau Amerika, atau lahir di sana barangkali?"

Ahmad menjawab,"Tidak! Saya lahir di Saudi Arabia , dan tidak pernah pergi ke luar negeri."

Jamaah haji bertanya,"Sejak kapan Anda belajar bahasa Inggris?"

Ahmad menjawab,"Saya belajar bahasa Inggris sejak umur 5 tahun."

Ahmad juga sempat ditanya jumlah saudaranya. Dia menyebutkan dua bersaudara, ia dan adiknya, Laila yang masih duduk di kelas 4 SD. Setelah selesai, maka para jamaah haji laki-taki menghampiri Ahmad dan kakeknya dan menyalaminya. Saya lihat ada di antara mereka yang menangis terharu.


AHMAD DAN BENCANA TSUNAMI

Ahmad memiliki hati yang lembut dan perhatian untuk mengetahui keadaan kaum Muslimin di belahan dunia. Ketika terjadi bencana Tsunami pada tanggal 26 Desember 2004M, ia pun membaca berita ­berita tentang para korban dari koran, karena di rumahnya tidak ada televisi. Ia tidak menghabiskan waktunya untuk membaca berita dan informasi, tapi sekedar tahu secara global. Di antara perbincangan saya dengan Ahmad pada hari Jum'at adalah tentang bencana Tsunami. Dia sangat interes untuk mendengar berita dari saya, dan juga bersemangat menceritakan informasi yang dia dapat.
Tidak lama sesudah bencana Tsunami, seorang ibu yang tidak kami kenal menelpon ke kantor Islamic Center di Jeddah, meminta agar dai yang berasal dari Indonesia memberikan nasihat dalam bentuk kaset untuk kaum Muslimin di Aceh dan Sumatera Utara, agar mereka bersabar, ridha dengan ketentuan Allah, selalu bersangka baik kepada Allah, dan mengambil hikmah dari segala ujian serta cobaan yang berat ini. Alhamdulillah, akhirnya usulan ibu tersebut tertaksana, dan setelah itu, timbul ide baru agar isi nasihat itu dibukukan.
Saat penyusunan buku tersebut yang diberi judul Hikmah Di Bolik Musibah, saya mendapat sedikit kesulitan dalam penutisan hadits-hadits Nabi . Saat itu kantor belum punya CD hadits, sedangkan untuk mengetik satu per satu teks hadits bisa membutuhkan waktu yang agak panjang, karena saya belum lancar menulis dengan huruf Arab di komputer. Akhirnya saya ingat Ahmad, dan segera menelepon keluarganya untuk minta izin agar Ahmad menyempatkan waktunya untuk membantu saya mengetik hadits­ hadits Nabi berkenaan dengan musibah. Saya pun memberitahu hadits-hadits yang perlu diketik. Ahmad mengetik hadits-hadits permintaan saya itu di rumahnya, sebab di kantor sendiri pekerjaan yang ia tangani cukup banyak. Dia diberi tugas oleh pengurus kantor untuk mengetik urusan administrasi, sehingga praktis di kantor ia tidak punya waktu untuk mengetik hadits-hadits yang saya minta itu. Karena di rumahnya juga banyak kegiatan seperti belajar, ia juga aktif berolah raga seperti berenang; menunggang kuda dan bela diri,
maka Ahmad akhirnya minta bantuan adiknya, Laila, yang masih duduk di kelas 4 SD untuk membantunya. Sang ibu mengawasinya dalam mengerjakan tugas-tugas tersebut. Jika ada hal yang keliru atau salah, baru dibenarkan. Sepekan kemudian, ketika ke kantor, ia menyerahkan hasil pekerjaannya dan mengatakan : "Ustadz, saya mengetiknya sekian halaman, dan adik saya sekian halaman".
Ahmad juga ikut menyumbang 100 real (sekitar dua ratus lima puluh ribu rupiah) dari uang tabungannya untuk korban bencana Tsunami yang akan saya sebutkan saat perpisahan.
BERGAUL DENGAN ORANG­ ORANG YANG BAIK

Orang tua Ahmad mengarahkan dan memotivasi anaknya agar menjadi relawan di kantor Islamic Center, di antara tujuannya agar anaknya bergaul dengan orang-orang yang baik dan bisa mencontoh mereka dan terhindar dari pergaulan yang ti.dak baik.
Suatu hari saya telepon orang tuanya. Saya beritahukan ada seorang dai yang usianya 70 tahun dari Jenewa, Swiss datang ke Mekkah untuk umroh dan silaturahmi mengunjungi adik-­adiknya di Mekkah dan Jeddah. Saya katakan, sekarang masih berada di Mekkah dan saya ada janji untuk bertemu dengannya. Saya tawarkan, jika ayah Ahmad ada waktu, kita bisa bertemu di Mekkah. Orang tuanya senang dengan rencana ini, tetapi belum bisa memastikan apakah dapat berangkat atau tidak.
Kemudian, saya juga teringat Ahmad, mungkin ia tidak berminat pergi ke Mekkah untuk menemui orang tua dan mendengarkan nasihatnya. Saya katakan kepada orangtuanya, tolong tanyakan dulu kepada Ahmad, apakah ia minat atau tidak pergi ke Mekkah bersama kami. Orang tuanya mengatakan : "Saya rasa kita tidak perlu menanyakan kepada Ahmad, apakah ia minat atau tidak, karena mengunjungi orang yang shalih adalah suatu kebaikan, dan tugas kami sebagai orang tua adalah menumbuhkan minat anak".
PERPISAHAN
Tibalah saat saya pulang ke Indonesia pada pertengahan bulan Safar 1426H, atau akhir Maret 2005M. Saya izin kepada Ummu Ahmad untuk mengajak Ahmad dan sopirnya al akh Musthafa makan siang di rumah makan.
Mendengar permintaan saya, Ummu Ahmad mengatakan : "Seharusnya kami yang mengundang Anda makan di rumah, karena anda adatah tamu. Tetapi karena suami saya sedang keluar kota , maka Ahmadlah yang akan mentraktir Anda makan di rumah makan". Mulanya saya menolak, karena yang punya ide adalah saya, maka saya yang berhak untuk membayar. Beliau tetap memaksa, maka akhirnya saya mengalah. Sekitar jam empat sore sepulang saya dari masjid, saya dapatkan Ahmad dan Musthafa sudah menunggu di depan kantor tempat saya tinggal di sana selama dua bulan di Jeddah.
Sebelum berangkat ke rumah makan, Ahmad menyerahkan surat dari orang tuanya untuk saya baca, dan saya diminta untuk memberi masukan dan komentar. Surat itu dari orang tua Ahmad untuk pihak sekolah tempat Ahmad belajar.
Sebelumnya, pihak sekolah telah melontarkan surat kepada orang tua Ahmad, meminta izin bahwa dalam liburan musim panas, pihak sekolah akan merencanakan study tour ke Malaysia membawa 20 siswa yang berbakat, salah satu di antaranya adalah Ahmad. Ada dua tujuan pokok, yaitu untuk mengunjungi universitas­ universitas di Malaysia guna mengetahui sistem pendidikannya, dan yang kedua . untuk melihat kemegahan bangunan dan arsitektur di Malaysia .
Orang tua Ahmad tidak setuju dan menulis surat balasan kepada sekolah. Saya baca surat tersebut. Orang tuanya menyebutkan alasan tidak mengizinkan Ahmad, bahwa tujuan tersebut tidak begitu penting, karena anaknya masih duduk di bangku SD, sehingga kurang bermanfaat bagi anak SD untuk mengetahui sistem pendidikan di universitas. Kalaupun dianggap penting, bisa dengan mendatangi pameran­ pameran yang diadakan di Jeddah, misalnya. Begitu pula melihat kemegahan arsitektur dan bangunan tidak begitu penting, malah bisa berdampak negatif, yaitu anak-anak dapat tertipu dengan penampilan lahiriah, bangga dengan bangunan yang megah dan lupa dengan yang lebih pokok, yaitu masalah pentingnya membenahi hati, aqidah, ibadah dan akhlak.
Dalam surat itu disebutkan pula, jika pihak sekolah mempunyai program membawa siswa ke negeri-negeri Islam yang sedang tertimpa bencana, seperti ke Aceh, misalnya, untuk membantu para korban bencana, kami dengan senang hati akan mengizinkan anak kami untuk ikut berangkat. Lebih-lebih lagi kita tahu bersama, bahwa para missionaris Kristen banyak mengirim relawannya pergi ke negeri-negeri Islam yang sedang tertimpa bencana. Mereka melancarkan misinya dengan payung memberikan bantuan kemanusiaan.
Selesai membaca surat tersebut, saya beranggapan bahwa Ahmad tentu kecewa dengan keputusan orang tuanya ini. Segera saya ingin menghiburnya. Saya pancing Ahmad dengan pertanyaan : "Apakah Anda kecewa tidak berangkat ke Malaysia ?" Ahmad menjawab dengan mantap : "Saya tidak kecewa". Saya tanya,"Mengapa tidak kecewa? Padahal teman-teman Anda berangkat ke sana ." Kemudian Ahmad menjelaskan kepada saya, persis seperti isi surat orang tuanya untuk pihak sekolah.
Tidak terasa hari semakin sore, sedangkan kami belum makan siang. Ahmad mengatakan kepada saya : "Ustadz bisa pilih, ingin makan di rumah makan mana? Tidak mesti yang dekat, yang jauh juga boleh".Saya katakan kepadanya, yang dekat saja di rumah makan at Tazaj. Berangkatlah kami bertiga ke rumah makan yang jaraknya dari kantor kurang lebih 1 kilometer. Setelah kami pesan makanan, saya tanya kepada Ahmad, pilih minum Pepsi Cola, Seven Up atau apa? Dia menjawab,"Saya pilih air putih saja." Musthafa mengatakan, bahwa Ahmad memang sejak kecil tidak minum minuman seperti itu.
Selama kami makan, kami berbicara. Saya lupa apa saja yang kami bicarakan saat itu. Yang saya ingat, saya sempat bertanya kepadanya:"Apakah Anda sudah membaca surat yang saya tulis di Masjidil Haram di Mekkah untuk Anda?" Ahmad menjawab,"Belum, karena semalam saya kecapaian sehingga langsung tidur."
Setetah kami selesai makan, ada di antara pelayan restoran yang berasal dari Philipina memberikan hadiah berupa selebaran berwarna-warni untuk anak-anak, dan diberikannya kepada Ahmad. Semula Ahmad tidak ingin mengambilnya, bisa jadi karena ia merasa bukan anak-anak lagi. Saya segera minta kepadaAhmad untuk menerimanya. Setelah kami sampai di mobil, saya katakan, kita berusaha untuk menjaga perasaan orang lain, jika Anda terima, berarti Anda menggembirakan dia. Dan jika Anda tolak, bisa membuat dia sedih atau kecewa.
Dalam perjalanan ke kantor, Ahmad mengeluarkan dompetnya dan mengambil uang sebesar 100 real, lalu dia berikan kepada saya seraya berkata : "Ustadz akan pulang ke Indonesia , ini saya titip uang 100 real dari tabungan saya untuk korban bencana alam Tsunami di Aceh." Terharu saya mendengar ucapannya yang tulus keluar dari lubuk hati yang paling dalam. Sebenarnya saya tidak ingin menerima amanat ini. Tetapi karena saya juga tidak ingin mengecewakan Ahmad yang ingin berpartisipasi ikut andil menyumbang, akhirnya amanat tersebut saya terima, dan saya katakan : "Insya Allah saya akan sampaikan amanat ini kepada orang yang berhak menerimanya" .
Dia juga menawarkan diri untuk mengantar saya sampai air port. Saya katakan, bahwa saya sudah janji dengan Ustadz Farid al Bathathi, beliau yang akan mengantarkan saya ke air port. "Yang kedua, saya tahu bahwa jadwal Anda sangat padat. Saya tidak mau mengganggu kegiatan Anda".
Tibalah saat perpisahan. Saya tidak tahu, apakah dapat berjumpa kembali dengannya atau tidak. Yang jelas banyak sekali pelajaran yang saya dapatkan dari Ahmad dan keluarganya.
Semoga Allah memberikan taufik kepada Ahmad dan anak-­anak kaum Muslimin untuk tetap istiqomah dalam ketaatan, dan memberikan taufik kepada kedua orang tua Ahmad dan semua orang tua Muslimin untuk dapat mendidik anak-anak mereka menjadi anak-anak yang shalih.Rabbana laatuzikhquluubanaa ba’da idzhadaitanaa wahablanaa milladunkarahmah innaka antalwahhab.
Banyak sekali pelajaran yang bisa kita dapatkan dari kisah Ahmad. Insya Allah penulis akan membahasnya dalam sebuah buku tersendiri.

Labels:

posted by Indah Moidady at 9:31 AM 0 comments

Wednesday, November 22, 2006

SITUS YAHUDI

Ada info: PENTING !

Mohon agar pesan ini dapat disebarkan kepada seluruh Saudara se- iman !!! Jika tidak... maka seluruh Muslim di dunia saja mendapatkan informasi yang salah dan keliru tentang Islam,untuk itu dimohon agar dapat menyebarkan pesan ini segera setelah membacanya. Waspadalah terhadap website di bawah ini

1. http://www.answering-islam.org
2. http://www.aboutislam.com
3. http://www.thequran.com
4. http://www.allahassurance.com

Situs-situs tersebut telah sengaja dibuat oleh kaum Yahudi yang senantiasa gencar menyebarkan yang salah tentang Al- Qur'an, Hadits dan Islam

Labels:

posted by Indah Moidady at 6:29 PM 0 comments

say NO to PESIMIS

Tidak hanya satu atau dua orang yang ku temui yang bersifat pesimis.....
Mereka selalu mengatakan :

"Tidak bisa in... saya sudah coba..."
"sudah berapa kali ? tanyaku
"baru 2 kali...."

atau

"Huh... malasku... ke sini lagi trus ke sini lagi....malasku..."

atau

"Itu dosen kenapakah,kasih tugas banyak sekali ???"

Atau

"apa maunya itu asisten kah ??? banyak sekali disuruh ulang gambarku..."

Secepat itukah mereka menyerah ????

Imam Ahmad meriwayatkan dari Hubbah dan sawa.2 anak khalid,keduanya berkata :"Kami mendatangi Rasulullah ketika beliau tengah memperbaiki sesuatu.kemudian kami berdua membantunya.Beliau bersabda : `Janganlah kamu berputus asa dari rezeki selama kamu dapat menggeleng - gelengkan kepala.Manusia di lahirkan oleh ibunya sebagai bayi merah tanpa secarik kainpun.Kemudian Allah `Azza wa Jalla memberinya rezeki.
(HR.Ahmad)


Seseorang yang pesimis berarti dia cepat berputus asa dari rahmat dan pertolongannya Allah,itu menurutku pribadi seh...tapi,dalam Al - Qur`an surah Ar Rad ayat ke 11,yang artinya :

Allah tidak akan merubah nasib sebuah kaum jika kaum itu tidak merubahnya sendiri

Memang,apa yang terjadi pada diri kita dalam artian,rezeki kita,jodoh,ajal,pokoknya segala sesuatu yang terjadi pada diri kita telah tertulis dalam sebuah kitab yang bernama Lauful Mahfudz sebelum 50 ribu tahun bumi diciptakan,Tapi apakah kita sudah tau apa yang terjadi untuk kita? Dalam ayat di atas,Allah swt menyuruh kita untuk selalu berusaha dan berusaha tak kenal pantang menyerah.Dalam Al - Qur`an surah Ar Rahman tapi afwan jiddan ana lupa ayat berapa (ada yang tau ??? bantu dong...),Allah SWT berfirman :

ALLAH SELALU DALAM KEADAAN SIBUK



Dalam ayat itu maksudnya Allah selalu sibuk dengan urusanNya,mengurusi makhlukNya,mengurusi alam ini,dll

Jika di ibaratkan dalam sebuah pekerjaan,apakah kita tidak malu jika atasan kita rajin bekerja sedang kita bawahannya malas untuk bekerja ???? apakah tidak malu ????


Thomas alva edison berhasil merangkai sebuah lampu setelah melewati 999 kali kegagalan.....Lihat !!!!!! Thomas alva edison berhasil setelah dia melakukan 1000 kali percobaan.

Cara Menghilangkan Pesimis


SEMANGAT!!!!!!!!!!!!

Labels:

posted by Indah Moidady at 5:46 PM 1 comments

Menjawab Salam dari Orang Non Muslim

Hari ini,saat cek e-mail,masya Allah.... banyak nya e-mail yang masuk 205 mails received,maklumlah saya daftarkan e-mailku ke mailing listnya assunnah.or.id jadi,kalo ada yang nanya,menjawab,cerita pengalaman ke mailing tersebut,langsung deh terkirim juga ke saya.Hari ini,e-mail yang paling menarik adalah "Menjawab salam dari Orang Non Muslim" :
Jelas sekali, sememangnya seorang muslim dilarang memberi ucapan selamat kepada non muslim, kerana perbuatan tersebut dianggap sebagai do'a untuk mereka. Do'a itu ibadat.Ditempat saya terdapat 90% jiran yang bukan muslim, mereka sering mengucapkan, good morning, good evening apabila bertemu dipintu lif.Apabila tiba hari lebaran mereka akan mengucap Selamat Hari Raya.Sebagai seorang muslim yang lemah kita akan terasa seolah olah penghormatan yang diberi kepada kita harus dibalas sama.Dari pengalaman saya sendiri, balasannya ialah kalau mereka memberi ucapan "Good morning," saya hanya mengatakan " morning" saja, kalau " good afternoon, saya katakan "afternoon" saja dan seterusnya.Kalau mereka mengucapkan "Selamat Hari Raya" saya mengatakan "Thank you." Tetapi apabila mereka mengucapkan " Merry Christmas" saya hanya mengatakan " Christmas to you" tanpa "merry". Kerana ini bukan do'a untuk mereka.Dibandar bandar besar seperti diSingapura, terdapat kantor2 yang didalam terdapat berbagai penganut agama seperti Hinduism, Buddhism, Taoism termasuk muslim, apabila tibanya Hari natal, mereka akan mengucapkan "merry christmas & happy new year" dengan siapa saja yang mereka kenal tanpa mengira apa agamanya.Saya kira ini adalah satu kejayaan orang2 Nasaroh memerangkap orang2 yang berlainan agama, ia itu dengan cara tidak langsung memberi tahu kita bahawa " Christian adalah Agama UNIVERSAL.Yang lebih jelek apabila mereka meluru terus berjabat tangan tanpa mengira mahram atau bukan. Ini adalah satu dilemma bagi seorang muslim atau muslimah terutama sekali yang bekerja dengan majikan yang bukan muslim. Mungkin ada diantara antum yang dapat memberi idea yang dapat meringankan masaalah sebegini.Hanya Allah sahaja yang maha mengetahui atas apa yang kita niatkan....
Salam,,,nano_poenya <nanotop@gmail. com>
wrote:Assalamu'alaikum,Saya mau bertanya mengenai hukum mengucapkan selamat hari raya agamalain, seperti selamat hari raya natal, merry christmas dll. Belakanganini saya lihat di sekitar lingkungan saya (kantor dll), sepertinyasudah menjadi hal yang lumrah untuk mengucapkan hal itu denganberbagai alasan misalnya :- karena temen dekat/sahabat- karena boss/atasan- karena kekasih- karena sebelumnya mereka juga mengucapkan selamat idul fitriSaya sendiri sampai sekarang tidak pernah mau melakukan hal itu, tapisaya ingin dasar/dalil yang kuat dan sahih.Terima kasih sebelumnya.Assalamu'alaikum

Labels:

posted by Indah Moidady at 11:46 AM 0 comments

Thursday, November 16, 2006

Teruntuk Sahabatku

Penulis: Ummu Habibah
Muroja’ah: Ustadz Abu Salman

Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh
Wahai sahabatku bagaimanakah kabarmu hari ini? Apakah engkau sudah mempersaksikan di hadapan seluruh makhluk dan malaikat yang menjunjung ‘Arsy yang agung dan malaikat seluruhnya bahwa engkau seorang muslim? Mempersaksikan bahwa Dia lah Robb yang agung, yang paling pedih azabnya sekaligus paling luas rahmatnya, sebagai Dzat yang satu-satunya berhak diberikan seluruh kecintaan, rasa takut dan harap dengan ketundukan dan penyerahan diri yang sempurna?Sahabatku, sudahkah engkau bertekad hari ini untuk mengerjakan sunnah Rosululloh dengan benar dan ikhlas di atas syariat yang haq, yang tidak dinodai kebatilan syahwat dan syubhat yakni dengan cara mengikuti metode pemahaman dan pengamalan islam yang dilakukan oleh sahabat yang mustaqiim?

Sahabatmu menulis risalah ini saat hatinya sedang terbang melihat sahabatnya yang mencintai agama Allah…
menginginkan kebaikan pada dirinya dan orang-orang yang disayanginya…Sahabatmu menulis risalah ini mengharapkan agar sekiranya risalah ini menjadi batu perbaikan untuk meraih metode pemahaman dan pengamalan islam yang lurus dan meraih jalan kebaikan…Sahabatmu menulis risalah ini dengan niat –yang semoga Alloh meluruskannya- yang menginginkan kebaikan bagi engkau wahai sahabatku…Sahabatmu menulis risalah ini dengan harapan semoga melapangkan dada, menjernihkan akal dan bisa diterima oleh hati…Sahabatmu menulis risalah ini agar ilmu menjadi bersinar dan tersebar… dan menjadi pembuka menuju jalan ke jannah-Nya…Sahabatmu menulis risalah ini dan sangat mengharapkan persatuan kata dalam satu shaf yang sama, bersama-sama menapaki atsar Rosullulloh dan sahabatnya dan meraih beribu-ribu keindahan iman yang dicapai tholabul ‘ilmi…Sahabatmu menulis risalah ini dan dia yakin dengan pasti dan tanpa ragu didalamnya ada kesalahan dan kekurangan… karenanya dia memohon ampun kepada Alloh dan memohon maaf kepadamu
sahabatku…
Tausiyah Untukku dan Untukmu
Sahabatku, bacalah apa yang Allah firmankan padamu…

“Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” (Az-Zumar: 9)

“Allah meninggikan orang-orang yang beriman diantara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (Al-Mujadillah: 11)
“Sesungguhnya orang yang takut kepada Allah diantara hamba-hamba-Nya hanyalah orang-orang yang berilmu.” (Fathir: 28)

Sahabatku, ingatlah pesan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam kepadamu…

“Barangsiapa yang Allah menghendaki suatu kebaikan pada dirinya maka Dia memberinya pemahaman dalam masalah dien.” (HR. Bukhori Muslim)
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya, penghuni langit dan bumi termasuk pula semut di dalam liangnya, termasuk pula ikan paus, benar-benar bersholawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan pada manusia.”
(HR. Tirmidzi)

“Kelebihan orang yang berilmu atas ahli ibadah ialah seperti kelebihan rembulan pada malam purnama atas seluruh bintang gemintang. Sesungguhnya orang-orang yang berilmu itu adalah para pewaris para nabi. Para nabi tidaklah mewariskan dinar dan dirham, tetapi mewariskan ilmu. Barang siapa mengambil ilmu itu, berarti dia telah mengambil bagian yang banyak.”
(HR. Ibnu Majah dan Ibnu Hibban)
“Sesungguhnya para malaikat benar-benar mengepakkan sayap-sayapnya pada orang-orang yang mencari ilmu, karena ridho terhadap apa yang dicarinya.” (HR. Imam Ahmad dan Ibnu Majah)

“Barang siapa meniti suatu jalan untuk menuntut ilmu maka Allah memudahkan jalan baginya ke surga.”
(HR. Muslim)
“Barangsiapa yang didatangi kematian pada saat dia sedang mencari ilmu, yang dengan ilmu itu dia hendak menghidupkan islam, maka antara dirinya dan para nabi hanya ada satu derajat di surga.”
(HR. Ath-Thabrani)
Ketahuilah sahabatku… hukum mencari ilmu dien adalah wajib.
Rosululloh bersabda, “Mencari ilmu itu wajib atas setiap muslim.”
(HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

Ketahuilah sahabatku… diantara semua ilmu ada ilmu yang terpuji dan ada ilmu yang tercela. Dan di antara ilmu yang terpuji ada yang hukumnya fardhu ‘ain dan ada yang hukumnya fardhu kifayah. Ilmu yang hukumnya fardhu ‘ain adalah ilmu yang dengannya engkau dapat mengenal Allah, melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya dalam setiap gerak-gerikmu, ucapanmu, perbuatanmu yang kau tampakkan maupun yang ada di dalam hatimu. Sedangkan ilmu yang termasuk fardhu kifayah adalah setiap ilmu yang dibutuhkan untuk menjaga kelangsungan hidup di dunia seperti ilmu kedokteran dan farmasi.

Maka ilmu yang fardhu ‘ain wajib untuk dicari oleh setiap muslim sedangkan ilmu yang fardhu kifayah adalah wajib untuk dicari oleh seorang muslim, namun apabila sudah dikerjakan oleh sebagian muslim maka gugur kewajiban yang lain.
Ketahuilah sahabatku… jadilah salah seorang diantara dua jenis manusia. Pertama jadilah orang yang sibuk dengan dirimu sendiri dengan hal yang fardhu ‘ain. Kedua setelah selesai dengan kesibukan diri sendiri berilah manfaat pada orang lain dengan hal yang fardhu kifayah. Jangan menjadi orang yang hanya sibuk memperbaiki orang lain sebelum memperbaiki diri sendiri. Perhatikanlah hati dan amalanmu. Jika engkau belum bisa menata diri sendiri dan hatimu, maka janganlah engkau menyibukkan diri dengan yang fardhu kifayah sebab orang lain telah banyak yang mengamalkan ilmu ini. Orang yang hendak mencelakakan dirinya sendiri dengan memperbaiki keadaan orang lain adalah orang yang bodoh. Perumpamaan dirinya seperti orang yang di dalam pakaiannya tersusupi kalajengking, lalu dia mengendap-endap untuk menghalau seekor lalat agar tidak hinggap di tubuh orang lain di sampingnya.
Jika engkau sudah bisa menata diri sendiri, engkau boleh menyibukkan diri dengan ilmu yang fardhu kifayah. Mulailah mencari ilmu dari Kitabullah dan Sunnah baru engkau mendalami ilmu yang lain. Janganlah engkau menghabiskan umurmu dalam satu jenis ilmu karena ingin mendapatkan predikat spesialisasi. Sesungguhnya ilmu itu sangat banyak sementara umur manusia sangat terbatas. Maka pilihlah ilmu yang paling bermanfaat bagimu yang dengannya engkau bisa meraih ridho Allah.
Sahabatmu ini pernah mendapatkan nasihat,
“Sempatkan waktumu menemui majelis-majelis ta’lim yang lurus aqidah, akhlaq dan manhajnya sekalipun harus menempuh jalan yang jauh dan sulit. Sempatkan hatimu untuk menerima belaian dan makanan berupa ilmu. Ingat dan ketahuilah bahwa sesungguhnya ilmu bagi hati bagaikan air bagi ikan.
Apa jadinya ikan tanpa air?
Lalu apa jadinya hati tanpa ilmu?”

Namun sahabatmu ini sibuk sekali dengan urusan dunia dan prestasi, menganggap bahwa dunia sudah cukup untuk menepis musibah dan meraih kebahagiaan. Kebahagiaan datang lalu pergi dan hatinya terasa begitu kering. Musibah datang silih berganti dan membuat hatinya semakin kering hingga sahabatmu ini mendapat nasehat lagi…

Zuunuun rodhiyallahu ‘anhu berkata, “Wahai saudaraku berdirilah di hadapan tuhanmu seperti anak kecil di hadapan ibunya. Setiap kali ia dipukul oleh ibunya, ia malah bergerak ke arahnya dan setiap kali ia diusir ia malah mendekatinya. Keadaannya tetap seperti itu sampai sang ibu mendekapnya.”

Sabarlah jika engkau sedang ditimpa musibah, berdoalah kepada Allah agar semua itu bisa mengurangi dan menghapus dosa-dosamu. Kembalilah pada Allah dan carilah solusi dari Rosulullah. Sesungguhnya dalam Islam terdapat solusi bagi seluruh permasalahan. Dan cukupkan dirimu dengan solusi yang Allah dan Rosul-Nya berikan. Karena Allah lah yang Maha Bijaksana, menentukan yang terbaik bagi hambaNya. Dan memang, solusi terbaik atas seluruh urusan adalah islam, agama yang sempurna dan indah dari segala segi. Kebahagiaan hakiki ada pada Islam.

Sahabatku… bersabarlah untuk terus melangkah menggapai manisnya iman. Kita tidak akan pernah tahu, kapan umur kita pupus. Maka manfaatkanlah waktu untuk bersegera merajut manfaat dalam ridho Allah. Perjalanan sungguh amat jauh dan berat karenanya perlu bekal yang banyak agar kita tidak merugi. Dan kumpulkan bekal itu sekarang karena kita tidak tahu sampai kapan kita hidup. Bahkan sampai besok pagi pun kita tidak tahu apakah kita masih hidup.
Kelak di akherat, Robb kita tidak akan menanyakan: Bagaimana duniamu? Apakah orang tuamu kau bahagiakan dengan duniamu?
Tidak, sama sekali tidak…Justru Robb kita akan bertanya: Untuk apa masa mudamu kau gunakan? Dan semoga saat itu walidain kita akan bangga dengan kesholehan anaknya, bukan dengan hal-hal yang dibanggakan di dunia tapi hakikatnya menjadi tamparan yang amat menyakitkan bagi mereka di akherat. Manakah yang engkau ridho atasnya sahabatku?
Jangan tertipu oleh alasan-alasan maya yang dibisikkan syaithon untuk membenarkan yang salah, menghalalkan yang haram dan menyamarkan hal-hal yang jelas.

Sahabatku… tentulah kita semua tahu bahwa terbukanya pintu taubat adalah hingga ditariknya nyawa sampai tenggorokan. Setelah itu tertutuplah pintu taubat untuk selamanya dan tak berguna lagi penyesalan sesudah itu. Tapi sahabatku, tak seorang pun tahu kapan kematian menjemput, kapan pintu taubat ditutup, apakah tahun depan, bulan depan, malam ini atau setelah beranjak dari tempat ini?? Tak ada satu makhluk pun yang mengetahuinya hingga begitu banyak manusia meremehkan bersegera dalam bertaubat dan dalam keadaan merasa aman dengan ilmu, amal, dan agama yang ia miliki sekarang. Padahal barangsiapa yang merasa aman dengan agamanya maka Allah mencabut agamanya pada saat itu juga.

Sahabatmu ini hanya bisa berdoa semoga dalam kesendirian kita masing-masing kita tetap bersemangat berpegang teguh terhadap al-haq, tetap istiqomah, menjunjung nilai-nilai sunnah dalam setiap tingkah, langkah, menit dan detik kita. Kita berlindung kepada Allah dari fitnahnya dunia dan segala perhiasannya. Semoga kita diselamatkan dari tipu daya dan bisikan syaithon yang melalaikan kita dari mengingat agungnya akherat.
Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui. Kita sudah mengetahui maknanya. Lalu kapankah kita mengamalkan?
Risalah ini hanya sekadar mengingatkanmu sahabatku, sesungguhnya ilmu yang kita pelajari di kampus bermanfaat. Tidak ada yang melarang kita untuk mempelajarinya, bahkan sangat dianjurkan demi kemaslahatan umat Islam. Apalagi jika kita belajar untuk birul waliddain, tentu pahalanya akan lebih berlipat lagi. Tapi sekali lagi sahabatku, tentu engkau sudah mampu mempertimbangkan manakah yang seharusnya lebih didahulukan, bahwa ilmu yang kita pelajari hukumnya fardhu kifayah dan butuh ilmu yang fardhu ‘ain sebagai landasannya. Sahabatku, engkau sudah dewasa dan engkaulah yang berhak menentukan jalan yang akan engkau tempuh. Sahabatmu ini sekedar menyampaikan ilmu yang sudah sampai padanya. Karena sahabatmu ini sangat menyayangimu karena Allah dan berharap kelak bertemu denganmu di surgaNya dan masih bersamamu ketika menuai ridho-Nya dan memandang wajah-Nya. Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dari sahabatmu…
- Ummu Habibah
Maroji’: (Ru’yatul Waq’iyah) (Minhajul Qashidin, Ibnu Qudamah Al Maqdisi)
http://muslimah.or.id/2006/10/15/teruntuk-sahabatku/

Labels:

posted by Indah Moidady at 6:48 AM 0 comments

Friday, November 10, 2006

Hakikat Sebenarnya Wanita

Jangan Pandang Sebelah Mata dengan Wanita" karena wanita,apabila dia baik dan menunaikan tugas - tugasnya yang utama beserta tujuan yang telah digariskan Islam,maka dia laksana batu bata yang sangat baik bagi sebuah bangunan.
Berkatalah seorang penyair :
Seorang Ibu adalah madrasah bagi para putranya
Mempersiapkannya adalah mempersiapkan bangsa yang mulia
Seorang Ibu adalah taman
Jika kau rawat dia,
niscaya tumbuh subur menghijau
Seorang Ibu adalah guru dari guru yang pertama
Gerak - geriknya mempengaruhi seluruh ufuk
Akan tetapi,manakala seorang wanita menyimpang dari tanggungjawab utamanya yang telah digariskan Islam untuk mereka dan tidak menunaikan tugas - tugas utamanya yang telah menjadi fitrahnya,maka ketika itu,posisinya berbalik menjadi kehancuran yang sebenar - benarnya.Dari Abu Sa'id Al-khudri RA bahwa Rasulullah SAW bersabda :
"Sesungguhnya dunia itu manis dan menggiurkan dan sesungguhnya Allah menyerahkannya kepada kalian,kemudian Allah hendak melihat apa yang akan kalian perbuat terhadapnya.Maka berhati - hatilah terhadap dunia dan berhati - hatilah terhadap wanita."
Dalam riwayat yang diriwayatkan oleh Muslim
"karena sesungguhnya fitnah pertama yang menimpa Bani Israil adalah karena wanita."
Dari Usamah bin Zaid RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda :
"Aku tidak meninggalkan sesudahku fitnah yang lebih berat bagi seorang laki - laki dari fitnah wanita."
Marilah kita membaca komentar - komentar dari musuh - musuh Islam yang ingin menjatuhkan kehormatan wanita ke dalam kehidupan yang hina dina padahal Islam telah menempatkan wanita ditempat yang mulia.
• Komentar dari Gembong Penjajah :
Gelas (khamr) dan biduanita akan sanggup menghancurkan umat Muhammad lebih hebat dari seribu meriam,
maka propagandakanlah kepada mereka kecintaan terhadap materi dan syahwat.
• Seorang Anggota Masoniah (salah satu organisasi Yahudi) :
Kewajiban kita adalah untuk memperalat wanita,kapan saja mereka siap mengulurkan kedua tangannya kepada kita sehingga mereka menghiasi yang haram dan memporak - porandakan para pahwalan pembela Islam
• Dalam Protokolat
Kita harus bekerja keras untuk merusak akhlak di setiap tempat untuk mempermudah rencana kita,sesungguhnya Sigmund Freud berada di pihak kita.Dia akan mempropagandakan pergaulan bebas di segala penjuru hingga tidak ada lagi istilah tabu bagi para pemuda,maka jadilah kemauan mereka yang utama adalah melampiaskan nafsu bilidonya maka ketika itu akan hancurlah akhlaq.
Wanita adalah salah satu sasaran yang empuk bagi para musuh Islam untuk menjatuhkan Islam. Mengapa banyak terjadi pelecehan terhadap kaum wanita,penindasan,perceraian serta lainnya ? itu karena kebanyakan kaum wanita sudah tidak lagi berada di rel atau jalan yang sebenarnya.Sesungguhnya,jika kaum wanita tetap berada pada rel yang sebenarnya,maka dia tidak hanya mendapatkan kebahagiaan dunia tapi juga mendapatkan kebahagiaan akhirat yang abadi serta menjadi teladan yang paling baik.
Cobalah kita memandang kepribadian Aisyah Binti Abu Bakar RA,dia adalah salah satu seorang wanita dari sekian banyak wanita yang tetap berjalan dalam rel atau jalan yang telah ditentukan oleh Islam.Beliau adalah seorang Ummul Mukminin yang pintar dalam segala hal yaitu tentang Al - Qur'an,tentang sejarah Arab,hal - hal yang fardhu,sunnah,sya'ir,yang paling banyak meriwayatkan,ilmu nasab dan masih banyak lagi bahkan sampai kepada ilmu kedokteran.Beliau menjadi topik pembicaraan di setiap sekolah sepanjang sejarah Arab dan sejarah kaum muslimin.Oleh karena itu,wanita bisa menjadi benteng yang kokoh dari apapun jika dia berjalan diatas rel yang telah ditentukan oleh Islam dan bisa juga menjadi musibah yang sangat dasyat yang tidak disadari apabila salah jalan atau salah tuntunan.
Seorang Penyair berkata :
Wanita diciptakan bukan dari bagian kepala, karena dia diciptakan bukan untuk jadi pemimpin, dia juga dicipta - kan bukan dari bagian kaki karena dia bukan untuk di injak - injak tapi dia diciptakan dari tulang rusuk sebelah kiri karena tulang rusuk kiri dekat dengan hati dan tangan sebab itu,dia untuk dicintai,dekat dihati dan dilindungi......
Betapa indahnya kalimat - kalimat tersebut, dan begitu dalamnya maknanya.... Wanita,jika diciptakan dari tulang ubun - ubun niscaya mereka menjadi musibah yang sangat besar,karena pada wanita terletak keindahan - keindahan dan apabila engkau memujinya maka akan semakin menjadilah dia dan dia juga tidak diciptakan dari tulang kaki karena dia tidak untuk di injak - injak,tidak untuk di rampas haknya....Tapi,apa yang terjadi ? Para musuh Islam menggambarkan pada wanita bahwa mereka tercipta dari tulang ubun - ubun,mereka menjadikan wanita senang untuk dipuji dan memamerkan keindahannya serta banyak juga musuh Islam yang memberikan gambaran pada wanita bahwa mereka tercipta dari bagian kaki,bahwa wanita adalah makhluk yang tidak mempunyai hak sama sekali,bahwa wanita adalah pelayan,bahwa wanita adalah penyebab dari segala penderitaan dan musibah yang menimpa manusia.Sesungguhnya,wanita tercipta dari tulang rusuk sebelah kiri sebab tulang itu,dekat dengan hati dan tangan.
Mengapa dekat dengan hati ? karena dia untuk dicintai,mengapa dekat dengan tangan ? karena dia untuk dilindungi..... Wanita,kelebihannya lebih sering di baratkan sebagai perhiasan sangkar madu.Ketika madu melimpah darinya,maka setiap kumbang akan tertarik untuk menghisapnya.Tetapi ketika madu telah mengering,jangan harap semut yang hitam sekalipun akan mendekat.Tetapi bagaimanakah sesungguhnya Islam memandangnya ? Allah telah memberikan kedudukan yang sangat mulia terhadap wanita,sehingga namanya saja diabadikan dalam Al - Qur'an menjadi sebuah nama surat yaitu An-Nisaa'.
Wanita,dia adalah sesuatu yang sangat ajaib,banyak yang menarik dari setiap sisinya.Salah satu keajaibannya adalah keajaiban yang terjadi dalam rahim Ibu.
"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran,penglihatan dan hati,agar kamu bersyukur.(QS.An-Nahl :7")
Wanita pada Beberapa bangsa
Marilah kita melihat kehidupan wanita pada beberapa bangsa
1.Wanita bangsa Yunani Wanita.Didalam masyarakat,mereka tidak memiliki kedudukan atau status yang mulia.Menurut mereka,wanita adalah makhluk yang paling rendah derajatnya,kondisi mereka berada dalam puncak kehinaan,kerendahan dan kehilangan martabat sehingga untuk duduk di meja makan saja mereka tidak mempunyai hak,terlebih - lebih ada tamu asing. Kemudian,setelah beberapa lama,berubahlah opini penduduk Yunani,mereka memberikan kebebasan bagi wanita dalam hal seksual belaka dan memberikan kebebasan penuh kepada mereka untuk jadi pelacur. Asal muasal Dewa Cupid Karena mereka telah menjadikan para pelacur itu sebagai kiblat bagi masyarakat Yunani,oleh karena itu pula,mereka mengambil dewa cupid sebagai tuhan yang menurut mereka ia adalah dewa cinta yang merupakan buah yang dihasilkan dari dewi yang berhubungan dengan seorang lelaki dari manusia.Maka,lahirlah Cupid yang dianggap sebagai dewa cinta. Pada umumnya penduduk Yunani menganggap bahwa ikatan suami istri itu bukanlah hal penting dan bukan pula suatu kehormatan.Karena itulah,seorang wanita menjadi lebih murah dan mudah untuk dinikmati oleh masyarakat…………
2.Wanita Bangsa Romawi
Undang - undang dan aturan - aturan di negeri ini cenderung kepada kezhaliman,pengekangan dan kekejaman yang ditujukan pada diri wanita.Laki - laki memiliki hak penuh atas keluarga sebagaimana hak raja atas rakyatnya.Dia berhak mengatur istrinya sesuai dengan selera hawa nafsunya. Seiring dengan majunya Romawi dan perjalanannya menuju ke dunia modern maka lenyaplah penindasan terhadap wanita tersebut,tapi masih terasa sedikit bekasnya yaitu penilaian rendah mereka terhadap wanita.Akibatnya,maraknya profesi sebagai pelacur sampai - sampai panggung pentas (fakuaro) memperoleh kedudukan yang penting bagi orang Romawi yang mana pentas itu berisi kontes wanita telanjang,begitu pula sudah merajalela kebiasaan mandi bersama antara laki - laki dan perempuan dalam satu tempat yang bisa dilihat dan disaksikan oleh orang - orang................
3.Wanita bangsa Persia
Negeri ini adalah negeri yang mana undang - undangnya banyak dijiplak oleh banyak negara.Mereka mewajibkan untuk memberlakukan normanya dan menerapkan undang - undang serta aturan - aturannya,tapi ternyata undang - undang tersebut curang dan menzhalimi hak wanita dan menimpakan hukuman yang berat terhadap wanita hanya karena sedikit kesalahan pada suatu waktu.Undang - undang itu juga menyebutkan bahwa laki - laki memiliki kebebasan mutlak tanpa batas,hukuman tidak diterapkan melainkan bagi wanita,bahkan apabila kesalahan dilakukan terus menerus oleh seorang wanita,maka tiada halangan untuk menyembelihnya.
4.Wanita dalam pandangan Yahudi
Adapun wanita dalam pandangan orang – orang Yahudi,bahwa mereka adalah makhluk yang rendah dan hina.Mereka menganggap bahwa bagi laki – laki,wanita adalah satu pintu dari pintu jahannam karena wanitalah yang dituduh menggerakkan dan membawa mereka kepada dosa.Mereka berkeyakinan bahwa wanita adalah laknat karena telah menggoda adam,untuk memakan buah khuldi.Para wanita manakala sedang haid,mereka tidak boleh duduk,makan di meja makan dan juga tidak boleh menyentuh bejana karena dianggap najis.Mereka dilarang memasuki rumah dan disediakan baginya tempat khusus dan disediakan di depannya roti dan air. Telah merata di kalangan mereka perzinaan dan dosa dengan mengatasnamakan kebebasan.Maka wanita menjadi pelacur dan mereka menempatkan perzinaan sebagai bentuk dari upacara suci bahkan menjadikan zina sebagai bentuk taqarub/mendekatkan diri kepada tuhan mereka.
5.Wanita Bangsa Arab Jahiliyah
Kondisi wanita pada bangsa Arab sebelum Islam,berada dalam puncak kehinaan sehingga sampai pada keterbelakangan,kemunduran,kelemahan dan kehinaan yang sudah tidak layak lagi disandang oleh makhluk yang bernama manusia.Mereka tidak memiliki hak,sekalipun untuk mengungkapkan pikirannya. Pada zaman bangsa Arab jahiliyah terdapat empat macam perkawinan,sebagaimana yang disebutkan dalam Shahih Al-Bukhari dan yang lain bahwa Ummul mukminin ‘Aisyah RA berkata :
“Sesungguhnya nikah pada zaman jahiliyah ada empat macam.Pertama sebagaimana nikahnya orang – orang sekarang,yakni seorang laki – laki melamar anak orang lain kemudian memberikan mahar dan menikahinya.Kedua,seseorang mengatakan kepada istrinya setelah suci dari haidh,’datanglah kepada fulan (biasanya seorang bangsawan) dan mintalah untuk digauli.’Kemudian suaminya menjauhinya (tidak menggaulinya) sehingga jelas apakah istrinya itu telah hamil dari laki – laki lain tadi,apabila telah jelas tandanya bahwa istrinya telah hamil,barulah suami tersebut menggaulinya jika ingin.Tujuan dari perbuatan ini semata – mata karena ingin mendapatkan anak yang berketurunan bangsawan.Nikah semacam ini disebut “nikah istibdha”.Yang ketiga,sekelompok laki – laki yang berjumlah kurang dari sepuluh orang,seluruhnya menggauli seorang wanita yang sama.Kemudian tatkala dia hamil dan melahirkan dan berlalu beberapa malam setelah melahirkan,maka wanita itu memanggil para lelaki tersebut dan mereka tidak kuasa menolaknya.Sehingga apabila mereka telah berkumpul didepan wanita tersebut,wanita itu berkata : ‘kalian telah mengetahui apa yang kalian perbuat terhadapku dan kini aku telah melahirkan,ini adalah anakmu wahai fulan….’ dia sebut seseorang yang dia sukai diantara laki – laki yang dia tunjuk.Keempat,sekelompok laki – laki menggauli satu wanita yang tidak menolak siapapun yang menggauli dirinya.Mereka adalah pelacur yang mana mereka memasang pada pintu mereka sebuah tanda sebagai tanda pengenal bagi siapa yang ingin menggaulinya.Manakala dia hamil dan kemudian melahirkan,maka dipanggillah mereka yang telah menggaulinya seluruhnya,kemudian anak tersebut diserahkan kepada orang yang dianggap paling mirip dengannya sedangkan dia tidak kuasa menolak.”
Di antara adat istiadat jahiliyah arab yang paling buruk adalah mengubur anak perempuan hidup – hidup,maka hal ini dapat dikatakan sebagai bukti yang menunjukkan tentang puncak kekerasan kekejaman dan sadisnya mereka.Bermacam – macam penyebab yang mendorong kabilah – kabilah Arab tega mengubur anak – anak perempuan mereka.Ada yang mengubur anak perempuannya karena untuk menjaga kehormatan dan takut mendapat aib karena mereka adalah ahli tempur dan perang yang menyerahkan anak – anak perempuan mereka berada di tangan musuh.Adapula yang mengubur anak perempuannya karena tempat yang tandus,kurangnya pendapatan dan kebutuhan yang banyak.Maka untuk mencegah kemiskinan mereka mengubur anak – anak perempuan mereka.Dan ada juga yang mengubur anak – anak perempuan mereka karena gengsi dan takut mendapat aib,bahkan adapula yang hanya karena ada suatu penyakit misalnya lumpuh atau penyakit lainnya.
Wanita dalam pandangan Islam Seseorang yang menyandarkan dirinya pada prinsip-prinsip dalam Al Qur'an selalu sanggup menyelesaikan permasalahan hidupnya dan senantiasa bertindak bijaksana. Demikianlah, orang yang hidup dengan prinsip tersebut tak pernah merasakan frustasi, bagaimana pun rumit keadaan yang dihadapi. Karena itulah, dalam masyarakat yang menjunjung tinggi ajaran agama, tak seorang pun dari mereka yang tak dapat menyelesaikan masalahnya. Ketika nilai agama tidak ditegakkan, manusia tidak menunjukkan kemanusiaannya. Permasalahan sederhana sekalipun, tidak akan terselesaikan secara bijaksana dalam masyarakat tak beragama. Masyarakat demikian menghadapi kesukaran terus-menerus sepanjang hidupnya. Jangankan mencari penyelesaian, justru mereka mencari masalah dalam kesehariannya, seolah-olah itu adalah malapetaka yang tak mungkin terselesaikan. Karena tak sanggup menyelesaikan masalah yang bertubi-tubi dalam setiap segi kehidupannya, mereka kemudian berputus asa dan menggugat.
Sementara itu, karena gagal mempertahankan alasan, mereka tak mendapatkan satu pun pemecahan. Bahkan jika mereka mendapatkannya, hal itu terbukti tidak rasional, karena yang mereka dapatkan berasal dari pemikiran dangkal. Alasan utama mengapa konflik senantiasa tak terselesaiakan dalam masyarakat yang jauh dari agama adalah anggota masyarakat sendiri tidak mampu menyelesaikan persoalan pribadinya. Seseorang yang tidak menyandarkan dirinya pada prinsip-prinsip Islam akan mengatasi persoalannya dengan cara-cara mereka sendiri. Dalam hal ini, dia berusaha memuaskan diri sendiri tanpa mempertimbangkan kepentingan orang banyak. Dalam setiap tindakannya, dia tak mau menghadapi resiko, dan tak mau menghabiskan tenaga dan biaya, atau mengambil tanggung jawab yang bermanfaat bagi kepentingan orang lain. Bahkan hal sepele yang gampang diatasi menjadi teka-teki baginya. Setiap orang ingin mempengaruhi orang lain, bertindak menjilat atasannya, ingin kedudukannya diakui, atau paling tidak ingin menjadi orang yang selalu memberi "kata akhir" atau keputusan. Kepribadian yang demikian menyebabkan orang lain tak bisa memberikan sumbang sih pemikiran. Alasan dibalik kedunguan orang yang tak mau hidup dengan prinsip-prinsip agama yang ingin membawa kesimpulan yang memuaskan dinyatakan dalam ayat berikut ini: … Karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang tiada mengerti.(QS.Al-Hasyr : 14) Begitulah gambaran keadaan jika semua aspek tidak berlandaskan kepada Al – Qur’an dan As – Sunnah,seperti yang kebanyakan terjadi pada masa sekarang ini.
Tetapi,pada zaman Rasululullah,hal seperti itu tidak terjadi dan peristiwa – peristiwa yang di alami oleh para wanita sesudah datangnya cahaya Islam juga tidak terjadi. Pada zaman Rasulullah,wanita sangat terjaga,dihormati dan di hargai.Pada saat itu,wanita benar – benar diperlakukan sebagaimana seharusnya.
Sebagai dasar perbandingan antara kebudayaan wanita sebelum zaman Rasulullah dan setelah zaman Rasulullah,penyusun ingin menghadirkan beberapa fakta mengenai sepenggal kisah beberapa wanita pada zaman Rasulullah sehingga kita bisa memilih kebudayaan mana yang bisa kita teladani.
Dibawah ini adalah sepenggal dari kisah para wanita di zaman Rasulullah SAW :
a.‘Aisyah Binti Abu Bakar
Beliau adalah guru dari kaum lelaki,wanita yang paling dicintai nabi dan putri dari orang yang paling dicintai nabi (Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim di dalam shahihnya bahwa Amru bin Ash RA bertanya kepada Nabi SAW ‘Siapakah yang paling anda cintai ya Rasulullah ?’ Beliau menjawab ‘Aisyah’.Kemudian dia bertanya lagi,’Dari golongan laki – laki ya Rasulullah ?’ beliau menjawab ‘bapaknya Aisyah’) Beliau telah membuktikan kepada dunia sejak 14 abad yang lalu bahwa merupakan perkara yang sangat mungkin apabila seorang wanita lebih pandai dari kaum laki – laki,baik dalam urusan politik atau bahkan siasat perang. Beliau juga merupakan istri terbaik yang memperhatikan ilmu dari Rasulullah SAW sehingga beliau sampai pada puncak ilmu yang mana beliau menjadi guru bagi kaum laki – laki.Dan mereka menjadikan sebagai rujukan dalam bidang hadist,sunnah dan fiqih.Az – Zuhri berkata : “Seandainya ilmu ‘Aisyah dibandingkan dengan ilmu seluruh wanita,niscaya ilmu ‘Aisyah lebih utama.” Hisyam bin Urwah menceritakan dari ayahnya yang berkata :
“Sungguh aku telah bertemu dengan ‘Aisyah maka aku tidak mendapatkan seorang pun yang lebih pintar darinya tentang Al – Qur’an,hal – hal yang fardhu,sunnah,sya’ir,yang paling banyak meriwayatkan,sejarah Arab,ilmu Nasab,ilmu ini,ilmu itu dan ilmu kesehatan (kedokteran),maka aku bertanya kepada beliau,’Wahai bibi…..kepada siapa anda belajar tentang ilmu kedokteran ?’ maka beliau menjawab, ‘Tatkala aku sakit,maka aku perhatikan gejala – gejalanya,tatkala ada orang sakit dia menyebutkan gejala – gejalanya, dan aku mendengar dari orang – orang menceritakan perihal sakitnya,kemudian aku menghafalnya’.”
b.Kisah wanita yang setia kepada Diennya Beliau adalah Ramlah binti Abu Sufyan.
Ayahnya adalah seorang pemuka quraisy dan pemimpin orang – orang musyrik hingga fathul mekkah.Akan tetapi,Ramlah tetap beriman meskipun ayahnya memaksa beliau untuk kafir.Dan Abu Sufyan tak kuasa memaksakan kehendaknya agar putrinya tetap dalam keadaan kafir.Ramlah binti Abu Sufyan rela menanggung beban yang melelahkan dan beban yang berat karena memperjuangkan aqidahnya. Pada mulanya beliau menikah dengan Ubaidullah bin Jahsy yang Islam seperti beliau.Tatkala kekejaman orang – orang kafir atas kaum muslimin,Ramlah berhijrah menuju Habsyah bersama suaminya.Beliau senantiasa bersabar dalam memikul beban memperjuangkan diennya dalam keterasingan dan hanya seorang diri,jauh dari kampung halaman,bahkan terjadi musibah yang tidak dia sangka sebelumnya.Beliau bercerita : “Aku melihat dalam mimpi,suamiku Ubaidillah bin Jahsy dengan bentuk yang sangat buruk dan menakutkan.Maka aku terperanjat dan bangun,kemudian aku memohon perlindungan kepada Allah dari hal itu.Ternyata tatkala pagi,suamiku telah memeluk agama Nasrani.Maka aku ceritakan mimpiku kepadanya namun dia tidak menggubrisnya.” Si murtad yang celaka ini mencoba dengan segala kemampuannya untuk membawa istrinya keluar dari diennya,namun Ramlah menolaknya bahkan beliau justru mengajak suaminya agar tetap dalam Islam,namun dia malah menolak.
c.Fathimah Az – Zahra
Rasulullah mendapat kabar gembira dengan kelahiran putrinya dan nampaklah barakah dan keberuntungan kepada kelahiran putrinya. Manakala usia Fathimah mendekati usia lima tahun,mulailah suatu perubahan besar dalam kehidupan ayahnya dengan turunnya wahyu kepada beliau.Sehingga Fathimah turut merasakan mula pertama ujian dakwah.Beliau menyaksikan dan berdiri di samping kedua orang tuanya serta membantu keduanya dalam menghadapi marabahaya.Beliau juga menyaksikan serentetan tipu daya orang – orang kafir terhadap ayahnya yang agung,sehinga beliau berangan – angan seandainya dia mampu,maka akan ditebus dengan nyawanya untuk menjaga beliau dari gangguan orang – orang musyrik.Hanya saja ketika itu beliau masih kecil. Setelah wafatnya Ibunda beliau ,beliau merasakan ada tanggungjawab dan pengorbanan yang besar dihadapannya untuk membantu ayahnya,Nabi Muhammad SAW yang sedang meniti jalan yang keras dijalan dakwah kepada Allah.Beliau mendampingi sang ayah dan maju sebagai pengganti tugas – tugas ibunya yang mana ibunya adalah seorang ibu yang paling utama dan istri yang paling mulia.Dengan sebab itulah Fathimah diberi gelar dengan “Ibu dari Ayahnya”. Setelah menikahnya Rasulullah SAW dengan sayyidah ‘Aisyah RA maka orang – orang utama dikalangan sahabat mencoba melamar Az – Zahra setelah mereka tadinya menahan diri karena keberadaan dan tugas Fathimah di sisi Rasulullah SAW. Sungguh sayyidah Fathimah RA telah melalui banyak kejadian – kejadian besar yang ruwet dan sangat keras,hal itu beliau alami sejak usia muda tatkala wafatnya Ibu beliau,disusul kemudian saudara perempuannya yang bernama Ruqayyah,kemudian pada tahun 8 HIjriyah wafatlah kakaknya yakni Zainab dan pada tahun 9 Hijriyah menyusul kemudian wafatnya Ummi Kultsum. Fathimah Az – Zahra binti Muhammad adalah profil dari wanita yang sabar,konsisten dan muhajirah.
d.Al – Khansa’ Ibu dari para Syuhada
Nama beliau adalah Tamandhar binti Amru bin Al – haris bin Asy – Syarid.Seorang wanita penyair yang tersohor.Beliau juga memiliki memiliki kedudukan dan prestasi jihad yang mengagumkan dalam berpartisipasi bagi Islam dan membela kebenaran. Ketika Mutsanna bin Haritsah Asy-Syaibaani berangkat ke qadisiyah di masa Amirul Mukminin Umar bin Khaththab RA,Khansa’ berangkat bersama empat putranya untuk menyertai pasukan tersebut. Dimedan peperangan di saat malam ketika para pasukan sedang siap berperangn satu sama lain,Khansa’ mengumpulkan ke empat putranya untuk memberikan pengarahan kepada mereka dan mengobarkan semangat kepada mereka untuk berperang adan agar mereka tidak lari dari peperangan serta agar mereka mengharapka syahid di jalan Allah.Inilah wasiat Khansa’ kepada anak – anaknya : “ Wahai anak – anakku sesungguhnya kalian telah masuk Islam dengan ketaatan,kalian tellah berhijrah dengan suka rela dan demi Allah yang tiada Ilah kecuali Dia,sesungguhnya kalian adalah putra – putra dari dari seorang wanita yang tidak pernah berkhianat ayah kalian,kalian juga tidak pernah memerlukan paman kalian,tidak pernah merusak kehormatan kalian,dan tidak pernah pula merubah nasab kalian.Kalian mengetahui apa yang Allah janjikan bagi kaum muslimin berupa pahala yang agung bagi yang memerangi orang – orang kafir,dan ketahuilah bahwa negeri yang kekal lebih baik dari negeri yang fana,Allah azza wa jalla berfirman
“Hai orang – orang yang beriman,bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.” (Ali Imran :200)
Maka ketika datang waktu esok jika Allah menghendaki kalian masih selamat,persiapkanlah diri kalian untuk memerangi musuh dengan penuh semangat dan mohonkanlah kepada Allah untuk kemenangan kaum muslimin.Jika kalian telah melihat perang berkecamuk,ketika api telah berkobar maka terjunlah kalian dimedan laga , bersabarlah kalian menghadapi panasnya perjuangan,niscaya kalian akan berjaya dengan ghanimah dan kemuliaan atau syahid di negeri yang kekal.” Ketika berita syahid,ke empat anaknya sampai kepadanya,beliau tidaklah menjadi goncang atau meratap bahkan beliau mengatakan suatu perkataan yang masyhur yang dicatat oleh sejarah sampai waktu yang ditentukan oleh Allah yakni : “Segala puji bagi Allah yang memuliakan diriku dengan syahidnya mereka dan aku berharap kepada Rabb-ku agar Dia mengumpulkan diriku dengan mereka dalam rahmat-Nya.” Empat kisah di atas adalah sebagian kecil dari kisah – kisah para wanita yang memegang teguh Islam sebagai agamanya dan Al – Qur’an serta As – Sunnah sebagai pegangan hidup mereka.Mereka sangat dihormati dan dihargai serta menjadi teladan yang paling baik.
Masih banyak lagi kisah – kisah yang patut kita teladani seperti Asma’ binti Yazid bin Sakan (seorang juru bicara Wanita),Ummu Kultsum binti Ali bin Abi Thalib (seorang bidan Muslimah),Sumayyah binti Khayat (wanita Syahidah pertama dalam Islam),Ummu Waraqah (seorang Wanita yang syahid),Hindun binti ‘Utbah (Pahlawan wanita di masa jahiliyah dan Islam) dan masih banyak lagi.
C.Perbedaan Kedudukan antara Wanita Mukmin dengan Wanita Kafir Wanita muslimah di negeri – negeri Islam bebas beriman,berinfak,berpuasa ,mendirikan shalat,menutup aurat,taat kepada suaminya,takut kepada Tuhannya,baik kepada tetangganya,dan berkasih sayang terhadap anak – anaknya.Alangkah berbahagianya dia,dan baginya adalah ketenangan,keridhaan,dan pahala yang besar dari-Nya. Lalu lihatlah wanita kafir di negeri – negeri kafir.Mereka adalah wanita yang dieksploitasi dengan mengumbar dandanan dan fisik,serta sering menjadi pemuas nafsu pria.Mereka selalu bertingkah bodoh dan hina bagai barang murah yang dapat dibeli di setiap tempat.Sosoknya sama sekali tak bernilai karena tak memiliki kehormatan dan kemuliaan.
D.Keadaan budaya Wanita Zaman sekarang
Ketahuilah,bahwa sesungguhnya suatu keadaan yang disebut dengan Emansipasi Wanita berasal dari sebuah negeri (maaf,penyusun lupa nama negeri tersebut) di benua Eropa.Dimana hal tersebut terjadi karena,para pekerja wanita disana,keberatan dengan gaji yang selama ini mereka terima.Padahal kenyataannya,pekerjaan yang dilakukan antara pria maupun wanita (misalnya pekerjaan buruh) adalah sama tetapi gaji yang diterima pekerja pria jauh lebih besar dibanding gaji pekerja wanita. Karena dengan alasan emansipasi dan hak asasi manusia,banyak wanita yang tidak sadar telah menjerumuskan dirinya kedalam negeri – negeri kafir.
Seorang wanita tidak dilarang untuk berkarya tetapi seharusnya dia tetap berpegung teguh kepada Al – Qur’an dan As – Sunnah dan tetap mengingat kodratnya sebagai seorang wanita.
Tapi,apa yang terjadi sekarang ? kebanyakan wanita,larut terhadap cita – cita yang ingin dicapainya,kehidupan yang mapan dan ketenaran sehingga dia lupa terhadap Al – Qur’an dan As – Sunnah yang seharusnya menjadi pegangan hidupnya.Ketahuilah,sesungguhnya sepenggal kisah di atas bisa menjadikan contoh buat kita semua bahwa meskipun tetap berpegang teguh pada Al – Qur’an dan As – Sunnah dan tetap menjalankan kodratnya mereka tetap berhasil,dihormati dan di ingat sepanjang masa.Dan sesungguhnya pegangan hidup yang sangat baik adalah Al – Qur’an dan As – Sunnah,itulah dua kunci orang yang menjadi sukses dan juga mendapatkan kebahagiaan. Banyak orang yang sukses,tapi dia tidak merasakan kebahagiaan karena dia hanya terus menerus memikirkan untuk mempertahankan kesuksesannya dan kekayaannya. Kesimpulan Sesungguhnya,Allah telah memberikan nikmat kepada wanita dengan mengangkat harkat dan martabatnya.Dia memberikan wanita tempat yang mulia serta melindunginya.
Tapi,apakah yang terjadi pada zaman sekarang ? banyak dari wanita saat ini mengalami penindasan,pelecehan dan dirampas haknya,banyak wanita sekarang ini diperlakukan seperti wanita – wanita pada zaman sebelum zaman Rasulullah SAW.Itu,dikarenakan kebanyakan masyarakat sekarang sudah tidak lagi menjadikan Al – Qur’an dan As – Sunnah sebagai pegangan hidup. Pribadi – pribadi wanita pada zaman Rasulullah SAW sangat mengagumkan.
Ketahuilah,sesungguhnya Islam tidak pernah mengekang wanita,ataupun membuat para wanita dalam ketidaktahuan atau dalam keterbelakangan.Sesungguhnya,Islam menjadikan (sekali lagi) wanita menjadi mulia.Buktinya,banyak para wanita zaman Rasulullah bisa menjadi teladan yang baik karena mereka sukses dalam dunianya maupun akhiratnya. (maroji’:berbagai buku Islam)

Labels:

posted by Indah Moidady at 10:57 PM 0 comments

Lilin


Lampu Padam…..
Gellap neh…
Alhamdulillah,sudah beli lampu emergency sebelum bulan puasa.
Sekitar 10 atau 15 menit kemudian lampu kembali menyala.”Alhamdulillah…..” sukur ku panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kaya dan Maha Memiliki semuanya…. “Horre….lampu menyala….” Terdengar suara anak dari para tetangga yang sedang duduk – duduk di luar…. “Tiup lilinnya tiup lilinnya….” Sambung anak tetangga yang lain yang masih kecil – kecil “Selamat ulang tahun…. Tiup lilinnya tiup lilinnya” timpal seseorang yang sepertinya suara orang dewasa.Rupanya,mereka tidak memakai lampu emergency,mereka masih memakai lilin.Tiba – tiba saya teringat dengan suatu pesan sms yang ada dimajalah elFata kalo nda salah ditulis seperti ini :

“Perumpamaan orang berilmu yang mengajari tentang kebaikan lalu melupakan dirinya,bagaikan lampu lilin yang menerangi manusia tetapi membakar dirinya sendiri”

Seperti Mercusuar,memberikan cahaya pada tempat yang jauh tapi di sekelilingnya gelap.
Bisa menasehati orang lain tapi sayangnya tidak bisa menasehati diri sendiri,alangkah baiknya jika kita membenahi diri sambil memberikan nasehat pada orang lain,jangan hanya menasehati orang lain tetapi diri sendiri tidak bisa di nasehati…… Wal ya`dzu billah….
posted by Indah Moidady at 9:43 PM 0 comments

Kisah di balik Blog ini...

Pertama kali kenal blog baru 2 atau 3 bulan yang lalu...
Berasal dari ketemu via sms dengan teman smp lalu dia mengajarkan bagaimana caranya buat blog dan ternyata berblog ria itu sangat mengasyikkan.Kita bisa berbagi ilmu dengan orang lain,bisa mengambil manfaat buat orang lain.Selain bisa berguna di dunia nyata,kita juga harus bisa berbagi ilmu lewat internet,sekarangkan sudah zaman 2006 gitu loh... kemajuan teknologi cepat sekali berkembang...
Sekarang,berdakwah tidak hanya lewat pertemuan,face to face,tabligh akbar atau apalah tapi bisa juga via blog ini.....
saya juga punya blog di multiply.pada saat membuat templatenya ada 4 kali ganti template.diganti karena gak cocok dengan judul blognya....
di multiply ini,sudah 3 kali buat blog soalnya.... paswordnya di lupa... hehehehehehehehehehehehe :D saya juga kan buat blog untuk smaku jadi.... lupa deh pasword blogku... untuk blog ini saja sudah 2 kali ganti template....

Labels:

posted by Indah Moidady at 3:22 PM 0 comments

Cape Deh....


Dari hari senin sampe hari Rabu kemarin benar – benar cape` deh…..
Senin,06 November 2006
Hari senin mata kuliah Patologi Anatomi nda masuk,jadi langsung deh kelompokku asistensi Mikro,sebelum asistensi,temanku bilang “In,sekalian respon bede” wah….. saya langsung kasak kusuk karena hari inikan janjinya hanya asistensi kok langsung respon ?????? Nda Belajar !!!!!!!!!!!!!!....................
Tapi,alhamdulillah kakak asistennya baik banget…. Yang di responkan bahan asistensi yang di asistensikan hari ini dan alhamdulillah nya lagi,bahan asisitensinya hanya sedikit….. Lagi sementara respon Mikro teman dari kelompok Parasit datang dari belakang “In,respon Parasit sekarang di ruang 2003” Apa ?????? respon parasit lagi ???? perasaan nda ada perjanjian deh dengan asisten… Respon yang satu saja belum selesai….. “Duluan moko deh saya lagi sementara respon Mikro”. Beberapa menit kemudian,dia datang dengan perkataan yang sama “In,Respon Parasit sekarang di ruang 2003”,saya hanya cuek,5 menit kemudian dia datang lagi, “Pergi respon saja ko duluan,nanti saya melapor sama kakak”.
Akhirnya,Respon Mikropun selesai…. Dengan modal Nekat,saya beranjak meninggalkan ruang kelasku dan pergi ke ruang 2003 “Bismillah….” Kataku….. Sampai di ruang 2003 alhamdulillah respon belum mulai,dan malahan kakak bilang “Kita asistensi dulu dek,setelah itu kakak respon apa yang kakak asistensikan” Fiuh…… alhamdulillah…. Allah mempermudahkanku…. Setelah respon,ternyata Dokter sudah ada dalam kelas,alhamdulillah masih di izinkan untuk mengikuti kuliahnya…….

Selasa,07 November 2006
“Wah…..dosennya kok belum keluar – keluar yah ????” kataku dalam hati karena ini sudah jam 10.20 Am,seharusnya kan sudah selesai… “dok,lapar + haus neh… tadi pagi nda sempat sarapan” Jeritku dalam hati…..
Waktu menunjukkan 10.35… “yah,sekalian dulu kuliah hari ini” kata dokter menutup kuliahnya “Fiuh….alhamdulillah,akhirnya selesai juga” syukurku ku panjatkan dalam hati. “Absen… absent tolong di bawa kedepan….” Kata ketua tingkat melaui Mic, “saya belum absen belum absent” kata beberapa teman,maka jadilah meja dosen dikelilingi dengan beberapa teman yang belum absen…. Rasa haus seakan mencekik leherku,akhirnya ku keluar kelas walopun dosennya belum keluar.Rencananya mau ke kantinnya kak Diana beli bakwan + Aqua,sebelum kesana saya singgah dulu ke Bu Asni untuk tanyakan nilainya senior karena tadi pagi sebelum kekampus,ada senior coas yang memintaku untuk melihatkan nilainya sama bu Asni.Kaki baru saja mau melangkah ke kak Diana,ternyata dosen PA sudah berada dalam kelasku,dengan langkah malas ku langkahkan kakiku ke kelas,menaiki anak tangga satu persatu (ruang kelasku berada di lantai 2).Alhamdulillah,ada penjual minuman di dekat koridor kelas,sebelum masuk beli minum dulu ah…..Setelah rasa haus hilang baru masuk kelas walopun dengan perut yang lapar……
Setelah kuliah PA selesai,saya langsung teringat “Ups….Laporan Mikro saya belum kumpul” setelah mengingat – ingat “Ya Robbi…. Saya lupa bawa…..” saya langsung mencari ketua kelompok,menanyakan apa semua teman membawa laporan Mikro,Ternyata……semuanya membawa… “duh…. Gimana neh…” saya minta sama ketua kelompok agar biar saya saja yang bawa laporannya teman – teman sekalian mau melapor sama kakak,karena saya nda bawa laporan….Alhamdulillah…. kakak mau mengerti.Saya lalu kembali kekelas untuk mengajak sahabat – sahabat saya Lunch.baru sampe di depan kelas,”Kelompok 10 Parasit asistensi + Respon sekarang” wah…. Respon apa lagi ?????? bukannya kemarin sudah respon ???? saya langsung ambil tempat di bagian depan supaya bisa dengan mudah menerima asistensi,asistensinya belum selesai dosen Agama Islam datang “Oh….thanks God…” syukurku… “responnya nanti besok,insya Allah….” Kata kakak asisten
Rabu,08 November 2006
Hari ini ada Respon Parasit dari dokter,alhamdulillah saya dapat melewatinya dengan cukup baik karena hanya 1 nomor yang saya lupa,Daur Hidup Leishmania SPP benar – benar lupa………
Setelah respon dari dokter,langsung di lanjut dengan respon kelompok parasit yang tertunda kemarin…..Lagi – lagi,saya tidak isi 1 nomor yaitu Pada pemeriksaan Klinik,toxoplasma gondii di temukan di mana ?? padahal jawabannya tuh ada 4 yaitu di Eksudat,cairan cerebrospinal,otot jantung sama di otak….
Oh iya,waktu masih sementara Respon Parasit,ada teman yang mengumumkan “Ada responsi umum Mikro di ruangan sebelah” wah….. responsi umum Mikro???? Kan tidak ada jadwalnya,,,,,duh nda belajar neh…..gilla bow,satu hari ada 3 Respon….
Setelah respon Parasit.
”Ada response umum mikro di sebelah ?” tanyaku sama sahabatku “tidak ada” Jawabnya “Loh…tadi ada yang umumkan depan kelas” tanyaku lagi sekedar untuk memastikan “Tidak ada respon In,pake sudah baju lab mu,sepertinya lab sudah mau mulai”.
Dalam Lab Mikro…
Setelah di jelaskan panjang kali lebar kali tinggi tentang praktikum yang akan dilaksanakan hari ini,asisten langsung mengatakan “Ade,hari ini kita lab sampe jam 3” “Ha ????????” jawab ku dan teman – teman berbarengan disertai dengan mimic wajah yang mengherankan……“Kak,ada kuliah Kekom jam 1” kata seorang teman “Ia,setelah kekom kalian kembali lagi ke sini,karena percobaan ke enam ini harus ditunggu selama 3 jam baru bisa di lihat hasilnya” berarti syuro FULDFK hari ini dengan FKIK batal dong….langsung ku kontak PJ FULDFK UMI.
Jam 3 pm
Kembali lagi ke lab…. Dan labnya selesai jam 4 lewat sampe di rumah sudah jam setengah 5,ganti pakaian langsung shalat ashar….dan tidur,soalnya cape` deh….Bangun mendekati maghrib,mandi shalat maghrib dan tidur lagi soalnya tenaga rasanya belum pulih semua….
3 Hari ini benar – benar hari yang melelahkan….. Janji untuk masuk di angkatan 2006 menjelaskan tentang DVD yang mereka pesan,di cancel.janji untuk masuk di angkatan 2005 juga harus di undur…… semoga hari ini semua yang tertunda dapat saya selesaikan dengan baik…..Amin

Labels:

posted by Indah Moidady at 1:34 PM 0 comments

Wednesday, November 08, 2006

Jika

Jika aku jatuh cinta
Aku ingin cintaku abadi
Jika aku jatuh cinta
Tidak ada yang bisa memisahkannya kecuali Maut
Jika aku dicintai
Aku ingin
Dicintai seperti Aisyah binti Abu Bakar yang dicintai oleh Rasulullah saw
Dicintai seperti Fatimah binti Muhammad yang dicintai oleh Imam Ali ra
Dicintai seperti Helen yang dicintai oleh Maximilianus
Jika aku dicintai
Aku ingin akulah satu – satunya yang dicintai

Labels:

posted by Indah Moidady at 12:43 AM 0 comments

Sendiri

Bagaikan sebuah pohon
yang berdiri sendiri
di tengah - tengah tanah yang gersang
hujan hanya sesekali turun
untuk menyiraminya
kadang kemarau panjang melanda
dan tak jarang badai datang menyerang
Benalu - benalu tumbuh subur di batangnya
tapi,,,,,,,,,,,,,,,,
Pohon itu terus bertahan
Bertahan dari keadaan
dan berharap dapat merubah keadaan
tapi,apalah artinya ???????
pohon itu hanya sendirian
di tengah keadaan seperti itu
Pohon itu tidak mempunyai seseorang
untuk menghilangkan benalu - benalu itu
Pohon itu tidak mempunyai seseorang
Untuk selalu menyiraminya di kala
Kemarau panjang datang melanda
Pohon itu tidak mempunyai seseorang
yang dapat membuatnya tegar
Oh...........
Betapa malang nasib pohon itu
Akan kah pohon itu dapat bertahan ?????
Ya Ilahi,pohon itu sangat berharap agar Engkau menumbuhkan pohon - pohon yang lain di sekitarnya

Labels:

posted by Indah Moidady at 12:39 AM 1 comments

wortel,telur dan Kopi

Seorang anak perempuan mengeluh pada sang ayah tentang kehidupannya yang sangat berat. Ia tak tahu lagi apa yang harus dilakukan dan bermaksud untuk menyerah. Ia merasa capai untuk terus berjuang dan berjuang. Bila satu persoalan telah teratasi, maka persoalan yang lain muncul. Lalu, ayahnya yang seorang koki membawanya ke dapur. Ia mengisi tiga panci dengan air kemudian menaruh ketiganya di atas api. Segera air dalam panci-panci itu mendidih. Pada panci pertama dimasukkannya beberapa wortel Ke dalam panci kedua dimasukkannya beberapa butir telur. Dan, pada panci terakhir dimasukkannya biji-biji kopi. Lalu dibiarkannya ketiga panci itu beberapa saat tanpa berkata sepatah kata. Sang anak perempuan mengatupkan mulutnya dan menunggu dengan tidak sabar. Ia keheranan melihat apa yang dikerjakan ayahnya. Setelah sekitar dua puluh menit, ayahnya mematikan kompor. Diambilnya wortel-wortel dan diletakkannya dalam mangkok. Diambilnya pula telur-telur dan ditaruhnya di dalam mangkok. Kemudian dituangkannya juga kopi ke dalam cangkir. Segera sesudah itu ia berbalik kepada putrinya, dan bertanya:
"Sayangku, apa yang kaulihat?"
"Wortel, telur, dan kopi," jawab anaknya.
Sang ayah membawa anaknya mendekat dan memintanya meraba wortel. Ia melakukannya dan mendapati wortel-wortel itu terasa lembut. Kemudian sang ayah meminta anaknya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah mengupas kulitnya si anak mendapatkan telur matang yang keras. Yang terakhir sang ayah meminta anaknya menghirup kopi. Ia tersenyum saat mencium aroma kopi yang harum. Dengan rendah hati ia bertanya
"Apa artinya, bapak?"
Sang ayah menjelaskan bahwa setiap benda telah merasakan penderitaan yang sama, yakni air yang mendidih, tetapi reaksi masing-masing berbeda. Wortel yang kuat, keras, dan tegar, ternyata setelah dimasak dalam air mendidih menjadi lembut dan lemah. Telur yang rapuh, hanya memiliki kulit luar tipis yang melindungi cairan di dalamnya. Namun setelah dimasak dalam air mendidih, cairan yang di dalam itu menjadi keras. Sedangkan biji-biji kopi sangat unik. Setelah dimasak dalam air mendidih, kopi itu mengubah air tawar menjadi enak.
"Yang mana engkau, anakku?" sang ayah bertanya.
"Ketika penderitaan mengetuk pintu hidupmu, bagaimana reaksimu?
Apakah engkau wortel, telur, atau kopi?"
Bagaimana dengan ANDA, sobat? Apakah Anda seperti sebuah wortel, yang kelihatan keras, tetapi saat berhadapan dengan kepedihan dan penderitaan menjadi lembek, lemah, dan kehilangan kekuatan? Apakah Anda seperti telur, yang mulanya berhati penurut? Apakah engkau tadinya berjiwa lembut, tetapi setelah terjadi kematian, perpecahan, perceraian, atau pemecatan, Anda menjadi keras dan kepala batu? Kulit luar Anda memang tetap sama, tetapi apakah Anda menjadi pahit, tegar hati,serta kepala batu? Atau apakah Anda seperti biji kopi? Kopi mengubah air panas, hal yang membawa kepedihan itu, bahkan pada saat puncaknya ketika mencapai 100º C. Ketika air menjadi panas, rasanya justru menjadi lebih enak. Apabila Anda seperti biji kopi, maka ketika segala hal seolah-olah dalam keadaan yang terburuk sekalipun Anda dapat menjadi lebih baik dan juga membuat suasana di sekitar Anda menjadi lebih baik. Bagaimana cara Anda menghadapi penderitaan? Apakah seperti wortel, telur, atau biji kopi?
"Allah tidak akan mengubah nasib sesuatu kaum,
kecuali kaum itu sendiri yang mengubahnya."
Q.S Ar Rad : 11
source :
www.medicalzone.org

Labels:

posted by Indah Moidady at 12:25 AM 0 comments

Kisah 2 Ekor katak

T.C Hamlett bertutur tentang kisah 2 ekor katak.2 Katak jath ke dalam sekaleng es krim.sisi – sisi kaleng itu mengkilap an curam sedngkan krimnya begitu dalam dan dingin.“Oh bagaimana ini ?” Kata katak yang pertama“Ini tkdir,tidak ada pertolongan.Selamat tinggal sahabatku ! Slamat tingga; dunia yang menyedihkan !” Ungkapnya lagi sambil menangis lalu tenggelam.Akan tetapi,katak kedua yang juga terjatuh ke dalam sekaleng es krim itu langsung mengayunkan kakinya untuk berenang.Sesaat dia menyeka wajah dan mengeringkan matanya yang penuh krim.“Paling tidak aku akan berenang sejenak” Katanya“Tidak akan membantu dunia jika satu katak lagi mati”Satu atau dua jam dia menendang dan berenang,tidak sekalipun dia berhenti untuk mengeluh.Tetapi terus menendang dan berenang serta berenang dan menendang.Kayuhan kaki katak kedua ini,akhirnya membuat es krim yang ada di dalam kaleng tersebut lambat laun mulai mengeras.Setelah es krimitu mulai berubah seperti mentega,katak itu pun lalu melompat.*******Satu hal yang membedakan dua katak dalam kisah di atas adalah cara pandang mereka terhadap dunia di sekelilingnya dan bagaimana mereka terhadap hambatan yang terjadi.Salah satu unsure penting yang kita perlukan untuk memcahkan masalah – masalah yang ada di sekitar kita,baik itu pekerjaan,masalah keluarga maupun problem pribadi adalah bagaimana kita memandang masalah tersebut.Cara pandang ini sangat di pengaruhi oleh informasi apa yang selama ini,secara terus menerus,masuk ke dalam pikiran kita.Jika selama ini informasi yang masuk ke dalam pikiran kita baik melalui bacaan,obrolan,perenungan maupun tontonan adalah hal – hal yang sifatnya memotivasi diri maka orang tersebut cenderung untuk mengambil hikmah terhadap permasalahan yang terjadi sehingga membuatnya lebih optimis.Lain halnya jika yang masuk ke dalam pikiran adalah informasi – informasi yang cenderung melemahkan diri,informasi negative tentang orang lain,bacaan yang di dominasi roman picisan dan sebagainya.Hal ini tentu akan sangat mempengaruhi dirinya.Itulah sebabnya seorang pakar NLP (Neuro Lingustic Programming) dalam hal ini pernah mengemukakan satu peringatan keras : “Awasi pikiranmu !”Bila kita telaah lebih dalam sesungguhnya hanya lewat cara pandang yang positif seseorang dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik atau tidak.Orang yang memiliki cara pandang positif pada umumnya sangat alergi dengan urusan pamrih atau imbalan.Baginya,menyelesaikan pekerjaan adalah the way of life bukan how to life.Mereka yang memiliki cara pandang demikian,apapun tugas atau pekerjaan yang di berikan akan di yakini sebagai amanah yang harus di jalankan sungguh – sungguh.Mereka memiliki cara pandang tersendiri terhadap dunia di sekelilingnya sehingga tidak berharap orang lain perlu dan harus memandangnya.Bagi mereka,menyelesaikan pekerjaan bukan untuk dilihat oleh pimpinan dan bukan pula untuk meraih bendera kemenangan atau meraih kedudukan tertentu.Cara pandang yang positif ini akan sangat mempengaruhi efektivitas kerja kiita.Cara pandang yang positif akan memampukan kita untuk selalu optimis memandang situasi dan kondisi yang sedang terjadi di tengah lingkungan kita.Bahkan melalui cara pandang demikian,secara tidak langsung akan mempengaruhi bagaimana kualitas hidup dan nilai hidup yang dimilikinya.Itulah sebabnya mereka yang mempunyai cara pandang positif akan memiliki willingness to do more dan memiliki watak pekerja cerdas.Individu yang memiliki cara pandang demikian juga,secara pribadi akan mampu memetakan kompetensi dan minatnya sehingga dia akan tahu dimana dan bagaimana dia berkembang.Dengan niat yang tulus,seluruh pekerjaan dapat di selesaikan dengan baik,karena dia tahu itu merupakan bagian dari hidupnya.Stephen Covey “Ketika kita memandang permasalahan dan beban itu berasal dari diri kita,justru pada saat itu sebenarnya kitalah yang sedang bermasalah” sedangkan pepatah cina mengatakan “Dari pada mengutuki kegelapan,lebih baik ambil sebatang lilin dan nyalakan”Jadi,mari kita kembangkan optimisme kita mulai hari ini untuk memaknakan aarti hidup,membangun keluarga,membangun perusahaan dan membangun masyarakat.Optimisme yang sesungguhnya adalah menyadari masalah serta mengenali pemecahannya.Mengetahui kesulitan dan yakin bahwa kesulitan itu dapat di atasi.Melihat yang negative tapi menekankan yang positif.Menghadapi yang terburuk namun mengharapkan yang terbaik.Mempunyai alasan untuk menggerutu tetapi memilih untuk tersenyum.(Di ambil dari sebuah buku yang berjudul “Setengah Kosong setengah Isi” karya Parlindungan Marpaung)

Labels:

posted by Indah Moidady at 12:23 AM 0 comments