..::Kesejukan::..
Wednesday, May 13, 2009
Nikmatnya menjadi Tong Sampah Masalah Orang lain
Kemarin, barusan menjadi tong sampah Masalah lagi. Ku ingin share pada semuanya tentu setelah ku dapat izin dari yang si empunya kisah. Ku tidak ingin menceritakan semuanya tapi ku hanya ingin menceritakan impiannya. Impiannya tentang sebuah keluarga.
Diapun berkata dengan malu - malu 'betapa sejuknya jiwa dan pikiran setelah sholat subuh di mesjid bareng suami. Lalu setelah itu saya dan suami saling mengecek hafalan Qur'an dan hafalan hadist di teras mesjid sambil udara subuh membelai - belai kami' matanyapun berbinar - binar 'lalu kami pulang kerumah dengan jalan kaki sambil telapak tangan kirinya menggenggam dengan lembut telapak tangan kananku' diapun tersipu malu
'selalu ingat mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran, selalu saling memberi semangat untuk menghadiri LiQo. Saling membangunkan untuk bermunajat pada Allah pada malam - malam yang orang lain terlelap dalam tidur mereka. Dia mampu menjaga Izzah (kemuliaan) dirinya dan juga Izzah (kemuliaan) diriku, bersahur dan bershaum senin kamis bersama. Kami diberikan kemudahan oleh Allah beribadah dalam segala hal dan bidang Dan semoga Allah menjodohkan kami kembali di surga. Lalu kamipun diberikan jundi (anak2) yang usia 5 tahun dah hafal Al Qur'an dan hafalan itu tidak hanya dikerongkongan tapi juga mengakar di hati dan jiwanya '
dia tiba - tiba menatapku 'hmm ukhti, adakah Allah memberikanku pendamping seperti itu ?'
belum sempat ku jawab, dia sudah mengeluarkan pertanyaan lagi 'bisakah ku mendidik jundiku seperti itu ?'
ku tersenyum padanya 'ukhti, ingatkah engkau perkataan Rasulullah tentang anak - anak itu dilahirkan secara fitrah kemudian orangtuanyalah yang mendidik mereka menjadi yahudi atau nasrani ?'
dia mengangguk mantap kemudian berkata 'ya ku ingat, orangtuanyalah yang mendidik mereka, jika saya ingin punya jundi yang bisa hafal Qur'an tidak hanya dikerongkongan tapi juga mengakar sampe di hati dan jiwa maka terlebih dahulu saya yang harus seperti itu,karena saya adalah madrasah pertama bagi mereka'
subhanallah,akhwat yang cerdas, bisikku dalam hati 'tapi adakah Allah memberikanku pendamping seperti itu ? Hmm... Terlalu idealis sepertinya....' lanjutnya lagi
Kali ini ku diam dan berfikir sejenak 'ukhti' kataku tiba - tiba 'ingatkah engkau tentang asbabun nuzul QS.An Nur ayat 11 sampai ayat 26 ?'
Dia diam sejenak, mungkin sinaps - sinapsnya sedang bekerja 'Ayat - ayat itu turun karena Allah membersihkan ummul mukminin 'Aisyah dari tuduhan keji. Ku ingat kisah itu tapi ku lupa hadistnya,semoga Allah memaafkan qta berdua' jawabnya
'amin, benar sekali ukh. diayat yang ke 26, Allah berfirman yang artinya perempuan - perempuan yang jahat adalah bagi laki - laki yang jahat, dan laki - laki yang jahat adalah bagi perempuan - perempuan yang jahat. Dan perempuan - perempuan yang baik adalah bagi laki - laki yang baik. Dan laki - laki yang baik adalah bagi perempuan - perempuan yang baik. Simpelnya gini, jika qta ingin mendapatkan suami yang baik, maka qta harus jadi baik dulu. Baik menurut pandangan Allah tentunya'
Dia mengangguk dengan mantap 'anti benar. Tidak mungkin Allah yang turun tangan langsung untuk membersihkan ummul mukminin jika beliau tidak punya keutamaan seperti yang dimiliki oleh Rasulullah. Allah membersihkan Maryam dari tuduhan keji melalui lisan Isa bin Maryam sewaktu ia masih dalam gendongan. Dan Allah membersihkan Nabi Yusuf 'alaihi salam melalui lisan seorang keluarga Zulaikha. Salah satu keutamaan Rasulullah adalah beliau adalah penutup dari para Nabi, entahlah apa keutamaan dari Ummul Mukminin 'Aisyah tapi yang pasti Allah yang turun tangan langsung membersihkannya'
'jadi kesimpulannya ?' tanyaku
'jika ingin mendapat pendamping hidup yang baik maka qta harus jadi baik dulu. Baik menurut pandangan Allah'
'yup benar, dan kata orang, pasangan hidup kita adalah cerminan dari diri qta, karena qta adalah bagian dari dirinya, qta adalah tulang rusuk kirinya yang hilang'
Subhanallah... Nikmatnya menjadi tong sampah masalah...
Labels: Jejak - jejak cinta