..::Kesejukan::..
Friday, May 16, 2008
Kuliah yang mengesankan
Forensik, itulah matakuliah yang membuatku waw!! Apalagi kuliah pada hari ini.
Kuliah hari ini tentang identifikasi. Kuliah hari ini bukan hanya sekedar kuliah. Bukan hanya dosen menjelaskan tentang materi kuliah tapi juga pemutaran beberapa video.
Pemutaran video - video yang berisikan tentang kejadian - kejadian besar yang terjadi di Indonesia seperti Jatuhnya pesawat Silk air di Palembang tahun 1981, Bom Bali 1, Peledakan Bom di Kedubes Australia, Stunami di Aceh, yang semua video - video itu tidak pernah menjadi konsumsi publik, hanya menjadi konsumsi untuk kalangan sendiri :D
Apalagi dosen yang memberi kuliah, salut banget buat tu dokter. Yang paling membuat saya surprise adalah walopun dokter itu bukanlah seorang Muslim tapi beliau sangat menghormati orang - orang Muslim, itu terlihat dari cara beliau memberikan semangat belajar pada kami dan dari cara beliau bercerita tentang dr.Hindun.
dr.Hindun adalah partnernya dalam bertugas. Beliau bercerita, bahwa dr.Hindun adalah seorang dokter ahli forensik yang berjilbab, yang jago banget soal otopsi mayat plus menguasai bahasa inggris layaknya native. 1 kalimat yang beliau ucapkan yang membuat saya benar - benar kagum terhadap beliau "jilbab dr.Hindun tidak menghalangi beliau untuk berbuat sesuatu, kalian juga harus seperti itu, jilbab kalian tidak boleh menghalangi kalian berbuat sesuatu yang baik !!" malah, kami diperlihatkan beberapa foto pada saat dr.Hindun melaksanakan otopsi, jilbab beliau masih terjaga, begitu juga dengan baju yang beliau pergunakan.
Memang yang dikatakan beliau adalah benar. Seharusnya kita sebagai seorang dokter wanita muslimah, kitalah yang harus tampil ke depan. Berapa banyak dokter muslimah
Thanks to dr. Peter
Labels: Pembakar Semangat
Tuesday, May 06, 2008
How Cute are You ??
Secara manusiawi, memang tidak salah menetapkan kriteria untuk pasangan hidup kita. Karena ia lah yang akan menemani setiap langkah yang akan kita ambil dalam kehidupan kita, ia lah yang kan menemani kita melewati jalan panjang nan berliku ini, dan ia pulalah yang kan menemani kita dalam perjalanan menuju JannahNya. Tapi, dalam hal penentuan kriteria ini seharusnya kita sadar dan mengerti bahwa akhlaq dan agama lah yang menjadi standar baku kita untuk menentukan pasangan hidup kita. Kalo dapat yang bagus agama dan akhlaknya plus cute yah alhamdulillah. Tapi, kalo pada saat ta'aruf, ternyata ia tidak cute tapi kalo akhlak dan agamanya bagus, why not ?
Terkadang, ada beberapa ikhwan yang menetapkan kriteria harus dokter atau akhwatnya minimal mahasiswi kedokteran plus cantik.
Hey... Whats going on ?
Kriteria boleh - boleh aja, tapi jangan spesifik gitu dong, kasihan akhwat - akhwat yang bukan anak kedokteran but actually akhwat - akhwat tuh are a lucky girls because mereka tidak mendapatkan ikhwan like you yang terlalu banyak menuntut, harus kedokteranlah, plus cantik.
Hal ini pernah juga di bahas ustad dalam sebuah daurah, saya lupa judulnya apa. Ustad berkata seperti ini, 'ada seorang ikhwan datang kepada saya dan berkata "ustad, saya mau menikah tapi kriterianya gini - gini..." biasa kriteria yang diajukan sampe 26 kriteria, harus dokterlah, inilah, itulah'
Realistislah bro, akhwat di kedokteran itu sedikit, itupun ada beberapa yang sudah menemukan tulang rusuknya.
Atau agar terlihat lebih manusiawi dikit, kriterianya gini aja bro "akhlak dan agamanya bagus plus good looking"
Nah, arti dari good looking ini kan begitu luas dan tidak spesifik cantik. Good looking itu artinya enak dipandang. Orang rapi enak dipandang, orang yang busananya matching juga enak dipandang, coba deh bayangkan, jika ada seseorang di siang bolong yang memakai baju warna kuning terang, rok nya warna hijau stabilo plus jilbabnya warna merah api, enak dipandang gak ? Gak enak kan?
Bangsa akhwat pun, jangan menetapkan kriteria yang tinggi - tinggi, harus berkpribadianlah, artinya punya mobil pribadi, punya motor pribadi, punya rumah pribadi, punya rumahsakit milik pribadi, punya perusahaan pribadi. Matre banget seh... Atau, ikhwannya pokoknya harus dokter !
Yang penting, jika akhlaknya dan agamanya baik why not ? Karena insya Allah itu kan membawa kebahagiaan dunia akhirat, dan ketenangan hidup.
Hehehehe sok tua banget seh saya, soalnya Saya heran, dalam hal ta'aruf atau yang berbau - bau walimahan, pasti saya diseret oleh beberapa pihak, entah di berikan tugas sebagai detektif, diberikan tugas untuk cari artikel - artikel atau buku - buku yang berbau walimahan untuk menguatkan mental, menemani akhwat perawatan untuk persiapan, ataupun hanya sekedar pendengar setia setelah proses ta'aruf, tapi yang paling banyak seh jadi detektif, mencari informasi tambahan yang belum didapatkan.
Sudah pernah baca artikel "bone of my bone" ? Kalo belum pernah baca, sebaiknya dibaca deh. Dan artikel itu ada benarnya, pasangan kita adalah cermin dari diri kita. Saya percaya dengan itu, karena sudah banyak bukti yang saya temukan, karena saking banyaknya menemani akhwat melewati masa - masa ta'aruf mereka hehehehehe.
Tulisan ini bukan untuk memojokkan orang - orang yang sudah menetapkan kriteria bahwa pasangan hidupnya haruslah dokter plus cantik, tulisan ini hanya sebagai muhasabah terutama khusus untuk diri pribadi dan bagi orang lain. Allahu 'alam bi shawab
So, How cute are you ?
Makassar, 6 mei 2008 menjelang isya
Labels: Jejak - jejak cinta
Sunday, May 04, 2008
Yang penting - penting dulu
Pertama, berdasarkan QS.Adz Zariat ayat 56 yang artinya
"tidak Ku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaKu"
Jadi, ilmu yang kudu wajib kita pahami adalah ilmu Tauhid. Karena tujuan penciptaan kita - kita sebagai manusia adalah untuk beribadah kepada Allah 'azza wa jalla, kalo ilmu ini kita belum paham wah... wah... Berabe ni urusannya...
Kedua, karena pendidikan yang saya pilih adalah pendidikan kedokteran, pendidikan yang membuat seseorang menjadi seorang dokter, maka saya harus focus di situ... Mau gak mau harus nyedian waktu yang lumayan buanyak untuk mengabsorbsi semua materi - materinya, apa lagi di semester 8 ini, yang satu kali kuliah untuk satu matakuliah bisa membahas beraneka ragam penyakit. Malah ada satu matakuliah yang masih ada hubungan kekerabatan dengan bawang lagi, soalnya itu satu - satunya matakuliah yang membuat saya menangis hiks hiks hiks, materinya susah, buanyak, susah lulusnya lagi tu matakuliah
Ketiga, punya impian, punya Klinik bersalin yang ta' berinama Kesejukan dan RumahSakit bertaraf internasional spesial untuk akhwat "Akhwat International Hospital". Dengar - dengar info, tahun 2010 di indonesia kan masuk dokter - dokter dari luar negeri,nah loh...
Persaingan sangat - sangat ketat neh, tapi lagi menanamkan dalam diri bahwa pekerjaanku kelak sebagai seorang dokter semata - mata untuk dakwah.
Roommate ku pernah berkata seperti ini
"realitas lah in, hidup ini butuh duit"
"memang, hidup ini butuh duit tapi insya Allah saya tidak akan menjadikan pekerjaan dokter sebagai mesin pencari duit tapi sebagai mesin pencari pahala" kembali ke poin pertama lagi, karena poin ketiga belum di depan mata artinya masih agak di awan - awan, jadi persiapannya belum perfect - perfect amat paling - paling cuman belajar bhs.inggris, melatih mental seorang pemimpin di keorganisasian, banyak baca buku - buku yang berhubungan dengan emosional manusia yang di habiskan setiap malam satu bab ¤Penurunan kemampuan baca buku¤
Sekarang harus pintar - pintar memilih amanah dan ilmu yang akan kita pelajari. Sahabatku mengingatkan
"Tidak semua ilmu itu bermanfaat in, makanya Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan doa 'ya Allah berikanlah aku ilmu yang bermanfaat' "
Labels: Kisahku